Selamat membaca cerita gua..
**
Aleta duduk dengan rasa kesal dan gugup di hadapan Ariq. Sekarang mereka ada di kampus lebih tepatnya di ruangan dosen idola semua mahasiswi di universitas Aleta. Hari ini Aleta sedang mengajukan perbaikan nilai semester sebelumnya yang sempat tertunda. Jantung Aleta berdebar menanti pernyataan Ariq terlebih tadi pagi Aleta membuat sang dosen sekaligus suaminya itu kesal.
”Kamu Aleta Parassia Nantika?”
“iya pak” jawab Aleta sebel.
Apa-apaan dosen nya ini mempertanyakan nama nya padahal waktu ijab Kabul saja lancar selancar jalan tol.
“Kamu yang ingin mengajukan perbaikan nilai itu?”
“iya pak. Mmm memang masih bisa iya nilai nya diubah?” Tanya Aleta bingung sebab seingat Aleta nilainya sudah masuk SIA.
“Bisa. Tidak sulit bagi saya melakukan hal sepele seperti itu”
Aleta lupa memberi tahu kalian selain segudang prestasi, wajah tampan, harta berlimpah yang di miliki Ariq dosen idola itu dia juga memiliki sifat sombong dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Lihatlah bahkan sekarang sifatnya sudah Ariq pamerkan.
“oh begitu iya pak” jawab Aleta memutar mata dengan malas.
“Iya dong. Tapi itu tidak gratis. Apalagi ukuran istri pembangkang seperti kamu”Ariq mengatakan itu dengan muka datar jangan lupakan senyum devilnya.
Aleta terdiam sesaat mendengar itu. Ia masih menerjemahkan maksud dari Ariq di otaknya. Tapi apa maksud dosennya ini kenapa dia malah seolah-olah mengakaui Aleta sebagai istrinya. Aleta tidak boleh baper pasti ada udang di balik batu pasti ada maunya ini dosen.
“iya pak?” Tanya aleta bingung.
“Ck. Bodoh. kamu temani saya nanti malam. Tidak ada penolakan.”
“aaa?’ Tanya aleta tidak mengerti.
“Keluar. Saya sibuk” Aleta meringis mendengar pernyataan Ariq yang terdengar sedang memendam rasa keselnya. Aleta hanya menurut saja lagian Aleta tidak mengerti maksud Ariq.
“Permisi pak.” pamit Aleta.
Tadi ketika Aleta sedang bersama teman-temannya di kantin sedang berbagi cerita mengenai pengalaman KKP mereka kemarin. Tapi Aleta harus di ganggu dengan pesan dari sang penguasa dan pemaksa itu memerintahkan Aleta untuk menemuinya di ruangnya. Dengan alasan membicarakan tentang perbaikan nilai.
“Al”
“iya pak” Baru saja aleta ingin keluar langkahnya terhenti dengan pria itu memanggilnya.
“Jam 7. Saya tunggu.”
***
"Kamu yakin pakai baju ini?"
"Laah memang ada masalah dengan pakaian saya?" Tanya Aleta sambil memperhatikan pakaian yang dia gunakan malam ini.Sesuai dengan keinginan Ariq yang katanya akan memperbaiki nilainya dengan syarat Aleta menemani pria itu malam ini. Aleta sudah siap dengan pakaian santainya terlebih Ariq tidak bilang secara spesifik dia kan diajak ke acara apa. Salah Ariq sendiri kenapa mengajak Aleta.
"Masih ada waktu. Kamu bisa ganti baju" Ariq seakan tidak percaya dengan kepribadian wanita yang sudah menjadi istrinya itu.
"Males pak." jawab Aleta santai. Lebih tepatnya baju Aleta tidak terlalu banyak yang dia miliki hanya baju kaos celana jeans dan beberapa gaun yang masih tertinggal di kos.
"Terserah" jawab Ariq sambil meninggalkan Aleta menuju ke arah mobil.
Edan. Tolong tampar Aleta pelan-pelan. Ini tidak lucu. Apakah Aleta mimpi?
Auww
Sakit. Berarti ini nyata kenapa dia seperti upil di tengah malam ini bukan tapi seperti anak jalanan yang di buang ke air kolam.
"Bapak lelucon apa ini?" Tanya Aleta masih tidak percaya. Aleta sudah mempermalukan diri nya sendiri bahkan dengan sukarela. Tuhan tolong hilangkan Al sekarang Please minta batin Aleta.
"Kenapa?"
®
Kira-kira Al kenapa iya?
Nantikan update iya😀
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Dosen
Romancemenikah adalah salah satu tujuan hidup seseorang, menikah dengan kisah seindah cerita di dongeng impian seorang wanita, menikah sekali seumur hidup keinginan semua orang, Namun bagaimana jadinya jika seorang mahasiswi menikah dengan dosen nya sendi...