16

660 12 2
                                    

Selamat membaca❤️

Jangan lupa coment dan vote😍

**

Sekarang sudah hampir memasuki pertengahan semester 6 atau bulan kedua. Seharusnya pada semester ini Aleta mengikuti 2 SKS sebelum terbebas dari MK (mata kuliah) dilanjutkan ke pengajuan proposal skripsi yaitu PPL di sekolah dan MK Rancangan Percobaan Proposal.

Akan tetapi sampai sekarang dosen pengampu MK Rancob tidak pernah menghadiri perkuliahannya dengan alasan pak dosen sedang sibuk mengikuti Pilkada DPR.

Tidak mungkin Aleta dan teman kelasnya harus mengulang tahun depan lagi untuk mengikuti MK Rancob yang artinya good bye wisuda.

"Ini gimana ceritanya dengan pak Harja, Al?"

"Mana gua tahu git, orang chat gua di read doang."

"Laah si Harto kampret kemana kok Lo yang repot gini. Seharusnya ini kan tugas dia sebagai kosma untuk hubungi dosen?" Tanya Manda

"Harto galau di tolak Gita makanya pensiun ke kampus." Sahut Vinno

"Mulut mercon Lo perlu gua jahit iya?" Jawab Gita sengit melihat lawan perangnya. Sedangkan Vinno hanya tertawa kecil.

"Sudahlah. Kita tunggu saja siapa tahu beliau dapat hidayah Allah untuk dapat ngajar kite biar pinter gitu."

"Sekate-kate Lo ayang Al, bang Vinno sudah pinter dari dalam perut mami gua."

"Idiiih kalau Lo pintar gak mungkin iya Daddy Lo repot-repot suruh gua ajarin Lo" cibir Manda.

"Eeh melon gua hanya malas pamer saja. Lagipula ada keuntungan juga kan Lo ajarin gua. Lo bisa nikmati kemewahan rumah anak konglomerat ganteng kayak gua" balas Vinno percaya diri

"Iiidiiih sumpah Lo pede pakai banget. Sabar man sabar.."

"Semoga kalian jodoh iya" ejek Aleta

"Najis" jawab kompak mereka berdua sedangkan Aleta dan Gita tertawa terbahak-bahak melihat mereka berdua.

Drrtt..

Aleta menjauh dari tempat duduknya untuk menjawab telepon dari nomor yang tidak diketahui oleh Aleta.

"Hal..."

"Cepat pulang sekarang."

Tuut...

Aleta mengerjit heran siapa yang menelponnya tadi suaranya seperti tidak asing menurut Aleta. Tapi siapa? Orang yang suka memerintah, nyebelin, dan suka memotong pembicaraan orang cuman satu yang Aleta kenal jangan bilang...

"Guys, gua pulang duluan ya." Aleta harus cepat pulang kalau dia tidak ingin memusingkan diri sendiri.

"Kok cepat gitu Al" tanya Manda

"Ya, gua lupa belum kerjakan RPP buat ngajar besok pagi." Jawab Aleta buru-buru merapikan barangnya. "Gua duluan ya. Bye."

"Gua antar Al" kata Gita mengejarnya.

"Makasi git"

"Doi ngamuk lagi?" Tanya Gita yang mengerti sebab terburu-buru nya Aleta.

"Ya. Dia suruh gua pulang cepat"

"Lo yang sabar ya al. Semua pasti akan indah pada waktunya."

"Thanks git."

**

"Kamu ingat kalau kamu itu sudah menikah. Kamu sudah punya suami. Ingat! Kamu bukan gadis yang masih sendiri yang bisa nongkrong bebas bareng teman-teman kamu." Ariq langsung memarahi Aleta begitu melihat istrinya pulang.

"Apa kamu masih punya urat malu? Segitu murahan kamu? Apa-apaan itu pegang-pegangan tangan bahkan senyum-senyum dengan laki-laki lain lagi?"

"Ya?" tanya Aleta. Dia tidak salah dengar kan Ariq bilang..

"Sudah.. dasar istri gak tahu diri. Kamu mau buat saya malu aah? Apa begitu hasil didikan orang tua kamu?" Ariq memalingkan wajahnya dia tidak ingin melihat Aleta. Dia malu tadi sempat keceplosan ngomong kalau dia.. tidak tidak mana mungkin dia cemburu Ariq hanya kesel melihat istrinya yang nakal ini.

"Murahan?" Tanya Aleta lagi. "Maksud bapak saya murahan?"

"Ya!! Apalagi? Kamu memang wanita seperti itu bukan?"

Apa segitu rendahnya Aleta dimata Ariq? Bahkan Aleta tidak melakukan apa-apa. Memang dia salah masih nongkrong bareng teman-temannya tapi Aleta tidak serta-merta sengaja melakukan itu. Aleta duduk bareng teman-temannya juga untuk menunggu dosennya.

"Segitu burukkah saya dimata bapak?" Tanya Aleta. Dia harus kuat

"Sepertinya itu bukan urusan anda kalaupun saya menjual diri." Kata Aleta dan pergi berlalu.

"Aleta.... Saya belum selesai berbicara sama kamu." teriak Ariq

"Mau apa lagi? Mau katain saya apa lagi? Apa belum puas menghina saya?"

"Pak. Saya tidak peduli apapun yang bapak bilang mengenai saya. Tapi saya tidak bisa diam saja kalau bapak hina orang tua saya."

"Saya selalu dinasehati oleh orang tua saya untuk hormati, hargai dan turuti kemauan suami. Apakah bapak ingin saya menjual diri?" Ucap Aleta menantang

"sepertinya itu bukan hal yang buruk. Terimakasih atas sarannya bapak Ariq yang terhormat"

Sialan gadis nakal ini mulai berulah lagi. Tunggu saja pembalasan dari saya.

"Jangan macam-macam kamu" kata Ariq setelah melihat istrinya berjalan pergi meninggalkannya.

"..."

"Aleta Ardhitama kamu melawan suamimu sendiri?" Teriakan Ariq itu membuat langkah Aleta terhenti.

"Saya hanya menuruti keinginan suami saya." Setelah mengatakan itu Aleta akan melanjutkan perjalanan ke kamarnya tapi..


"Kalau begitu layani saya"

**

(Aleta yang baru pulang kuliah langsung di omeli suami tercinta😆)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Aleta yang baru pulang kuliah langsung di omeli suami tercinta😆)

Sehat selalu ya😍

Next

Mas DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang