Salah kostum jilid 2

614 5 0
                                    

Selamat membaca❤️

Jangan lupa coment dan vote😍

**
Kalau malu jangan setengah-tengah nanti anaknya keluar setengah.


**

Kemarin sore sehabis pulang dari kampus Aleta di hadang oleh emak-emak komplek. Katanya mereka akan mengadakan acara sore di lapangan kompleks perumahan Green Kodya tempat tinggal Aleta sekarang. Setiap hari sabtu acara itu menjadi salah satu kegiatan rutinitas ibu-ibu disana.

“Maaf, kamu menantu keluarga Adhitama iya?”

“eeh iya bu. Ada yang bisa saya bantu?” Tanya Aleta bingung dengan tujuan ibu-ibu itu memanggilnya.

“Begini dek, saya ibu RT di kompleks perumahan ini saya ingin  mengundang Adek ke acara besok sore di lapangan kompleks. Sekalian adek bisa kenalan dengan ibu-ibu lainnya bagaimana?”

“InyaAllah iya bu.” jawab Aleta sopan.

“Adek harus ikut. Soalnya ibu-ibu penasaran dengan menantu jeng Ana itu seperti apa?” kata ibu di sebelah ibu RT.

Aleta heran, memang ada yang salah dengan Aleta sampai ibu yang disampingnya Bu RT dari tadi melototi Aleta dari atas kepala sampai bawah kaki. Segitu penasarankah mereka dengan dirinya?

“huss.. jeng gak boleh bilang gitu. Malu”

“ooh begitu iya bu. Dengan senang hati menerima undangan dari ibu-ibu komplek.” Jawab Aleta santai dan merasa tertantang dengan ucapan ibu julid di samping ibu RT.

**

Saat ini Aleta menyusuri jalan menuju lapangan, melewati beberapa rumah elit yang berada di perumahan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini Aleta menyusuri jalan menuju lapangan, melewati beberapa rumah elit yang berada di perumahan itu. Aleta ingat jika lapangan itu agak jauh dengan rumah Ariq jika di lakukan dengan jalan kaki. Lapangan ini berada di tengah-tengah perumahan komplek di sana ada juga taman mini yang bisa di gunakan keluarga kecil karena ada beberapa mainan untuk anak-anak dan banyak juga di gunakan kaum muda.

Dengan muka cengo Aleta seakan di sadarkan untuk bangun dari mimpinya. Apa-apaan ini kenapa Aleta harus berada dalam keadaan mempermalukan diri sendiri jilid dua.

“dek Al sudah datang” sapa bu RT

“duh.. menantu jeng Ana punya gaya fashion olahraga yang unik iya.” ejek ibu julid yang pernah Aleta temui kemarin.

Pengen sekali Aleta guling-guling dan menghilangkan diri dari bumi karena malu. Bagaimana bisa olahraga senam menggunakan dress seperti ini, apakah dunia sudah makin setua itu. Edan lo al batin Aleta mencaci maki diri sendiri. Karena sekarang sudah terlanjur malu jadi jangan setengah-tengah nanti anak Aleta keluarnya setengah-tengah lagi. Jadi, gas poll Al.

“iya dong bu, ini tren jaman sekarang. Ibu kayak tidak tahu saja gaya fashion anak jaman sekarang.” kata Aleta santai sambil menyombongkan diri dengan urat malu yang sudah hilang.

Acara senam sore hari ini sudah selesai dengan Aleta, ibu RT dan ibu Amy yang memimpin. Aleta merasa konyol dan malu memimpin senam dengan dress untungnya Aleta tidak menggunakan high heels tadi. Kalau iya Aleta tidak bisa membayangkan lagi begaimana rupanya memimpin senam dengan modelan begitu. Cukup banyak juga ibu-ibu yang ikut senam sore ini.

Setelah membantu membereskan perlengkapan sound dan lain-lainnya. Aleta ingin pamit pulang tapi ibu RT mencegahnya meminta Aleta untuk duduk mengobrol dulu sambil makan cemilan yang disediakan. Aleta berpikir berkumpul seperti ini tidak terlalu buruk. Walaupun Aleta hanya mendengarkan saja kadang menjawab seadanya ketika dia di tanya tentang pernikahannya dan titik bengeknya. Aleta tahu ibu-ibu itu penasaran tapi hal tersebut privasi apalagi keluarga suaminya dari orang terpandang. Aleta masih sadar akan hal itu.

Jam sudah menuju angka 7 malam. Tapi diperjalanan pulang Aleta merasa takut, karena Aleta tak kunjung sampai rumah. Aleta malah tersesat ke jalan yang tak pernah ia pijak. Jujur Aleta hanya menghapal jalan keluar masuk ke rumah Ariq saja selebihnya dia masih dongkol dengan arah perumahan elit ini. Aleta mengeluh kenapa dia bisa sebodoh ini. Seharusnya tadi Aleta iakan saja ketika ibu RT ingin mengantarnya pulang.

”hiks..hiks..ibu al takut. Hiks… Al..al tidak tahu ini dimana.”

**
Bagaimana dengan part ini?

Semoga kalian menyukainya

Love JK ❤️

Mas DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang