BAB 10 : GO AWAY

22 3 0
                                    

Hai Readers, aku absen 1 bulan nih gak update Save Me, hihi mian. But now, Save Me hadir kembali. Jadi, sebelum membaca jangan lupa absen vote dulu yaa~

Siapkan hati untuk Bab ini ya readers ^^

Siapkan hati untuk Bab ini ya readers ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ SAVE ME~

🐰🦋🐰🦋


Sudah dua malam berturut-turut, Aera mendapati Jekey minum minuman keras di tengah malam begini. Ini malam kedua dirinya memergoki pria itu tengah meneguk soju untuk botol yang sekian kalinya. Ada lima botol diatas meja sofa, beberapa botol ada yang tergeletak di lantai totalnya jadi ada delapan botol. Belum lagi kaleng beer yang berserakan di lantai.

"Cukup Jekey." Aera menahan tangan Jekey yang hendak meneguk botol Soju lagi. "Kamu sudah minum berbotol-botol..." ucapnya mengingatkan dengan suara yang lembut.

"Apa masalahmu?" Jekey masih bersikeras memegang botol soju di tangannya, isinya sisa setengah. Pria itu tidak melihat wajah kekasihnya ketika berbicara.

"Tidak baik untuk kesehatan, efek mabuk semalam belum pulih, kamu bisa semakin parah mabuknya." Aera masih berusaha memberitahu baik-baik.

Akan tetapi tanpa diduga, Jekey menghempaskan botol sojunya diatas meja sofa sehingga mengakibatkan isi sojunya tumpah mengenai tangan pria itu dan juga tangan Shin Aera.

"Berisik! Cewek murahan itu diam saja!!" Bentak Jekey sambil manik silvernya menatap tajam Aera.

Bukan main terkejutnya mendengar penuturan dari pria itu, Aera sampai hampir jantungan ketika pria itu membentaknya. Untung saja botol soju ini tidak sampai pecah mengenai tangan mereka.

"Apa...? Tadi kamu bilang apa?" tanya Aera sekali lagi untuk memastikan.

Selanjutnya sebuah seringai yang dihasilkan dari sudut bibir yang terangkat sebelah menyambutnya. Jekey menyeringai sambil beranjak dari posisi duduknya di lantai, berdiri di hadapan Aera lalu mengatakan sekali lagi kata yang ingin gadis itu dengar.

"Mu- ra- han."

Rasanya seperti di patahkan, dadanya terasa sakit ketika pria itu mengatakan hal seperti itu. Pria itu mengatainya murahan? Aera memejamkan kedua matanya berusaha mengatur nafas, dan memaklumi pria itu masih dibawah pengaruh minuman beralkohol. Ia pun sedikit berjongkok untuk memungut beberapa sampah botol dan kaleng kosong yang berserakan di lantai.

Jekey melihat gadis itu membersihkan sampah-sampah bekas perbuatannya, pria itu pun melirik botol soju tadi dan mengambilnya kembali, meneguk satu tegukan. "Kau pikir aku mabuk?"

Kali ini Aera tak menghiraukan Jekey, ia sibuk bersih-bersih. Dini hari begini aroma alcohol menyeruak sampai ke seluruh penjuru ruangan lantai atas.

SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang