==================================Sekarang giliran Siwon yang menahan tawa saat Yunho melangkah keluar dari ruangan. Dia tidak menyangka teman baiknya, bodyguard yang disegani oleh para elite politik di Korsel, yang juga merupakan putra sulung dari pemilik Jung Entertaiment ternyata rela bersabar menghadapi artis unik seperti Jaejoong.
==================================
Chapter 4
Ruang make up yang sebelumnya ramai, sekarang berubah sepi. Tiga orang staff yang merias Jaejoong sudah tidak terlihat lagi disana. Begitu juga dengan Siwon. Jaejoong berhasil mengusir aktor tampan yang terus mengejarnya itu keluar dari ruangan.
Sekarang, hanya ada Jaejoong yang sedang duduk menyandar di kursi menunggu kopinya, juga menunggu Hangeng yang sedang mengambil sepatu di apartemennya. Dan pemotretan juga belum dimulai.
Jaejoong sudah hampir tertidur saat telinganya menangkap suara ketukan sepatu yang berjalan mendekat.
"Kenapa lama?" Berengut Jaejoong yang sudah berhasil membuka mata. Bahkan dia sudah bertanya saat kaki Yunho baru menginjak ambang pintu.
Disambut ekspresi yang tidak sedap dipandang, membuat Yunho segera menyodorkan cup yang ada di genggaman, "Ini masih pagi, kafe penuh dengan orang yang sarapan, jadi aku harus mengantri"
Bahkan Jaejoong tidak memperhatikan keringat yang menetes di dahi serta napas bodyguardnya yang terengah seperti habis mengikuti lomba marathon.
Atau sebenarnya Jaejoong melihatnya tapi tidak peduli?
Seperti yang sudah Yunho duga, Jaejoong akan mengomel kalau menunggu lama. Jadi, demi kopi itu cepat sampai di tangan Jaejoong, dia sampai rela sedikit berlari dari kafe ke studio.
Tapi jangan salah, Yunho mau melakukan semua itu, rela menekan emosinya dan banyak bersabar selama dua bulan ini, bukan karena takut mendengar omelan Jaejoong. Dia tidak takut pada siapapun!
Semua hanya bagian dalam rencananya untuk meluluhkan hati kliennya. Yunho berharap dengan kesabaran dan kerja kerasnya, tarantula berbisa ini bisa dijinakkan!
"Terima kasih" ucap Jaejoong dengan mata yang hanya terarah pada cup transparan di tangan lalu dia langsung menyedotnya. Berharap kafein dari cairan kental berwarna hitam itu bisa segera memberi efek, menghilangkan rasa kantuknya.
Alih alih menyegarkan, Jaejoong justru mengernyit setelah satu sedotan.
"Ini terlalu manis! Kenapa tidak minta gula nya dikurangi? atau minta gulanya dipisah!" Protes Jaejoong dengan raut kesal. Tak peduli pada bodyguardnya yang masih berusaha mengatur napas.
"Tadi kau tidak pesan apa apa, cuma bilang kopi Expresso, tidak bilang gulanya dikurangi atau dipisah. Mana aku tahu kalau kau tidak suka manis" Yunho membela diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIM JAEJOONG'S BODYGUARD
Fanfiction[Yunjae Fanfiction] Jung Yunho begitu mencintai pekerjaannya sebagai bodyguard. Dia dihormati oleh klien-kliennya dan mengantongi bayaran tinggi. Meski hubungannya dengan sang ayah tidak begitu baik, tapi Yunho cukup menikmati hidupnya yang tenang. ...