Chapter 13
"Haiss, sebenarnya dimana dia?"
Sekali lagi Yunho menyapukan pandangannya ke sekitar. Berharap sosok yang sudah membuat hatinya resah itu ada diantara kerumunan staff. Tapi, lagi-lagi Yunho hanya bisa menghela napas saat tak berhasil menemukan orang yang sudah dia cari sejak dua puluh menit yang lalu.
"Maaf mengganggu" Yunho menghentikan seorang staff yang berjalan melewatinya, "Apa kau melihat Jaejoong?" Ini sudah ke empat kalinya dia bertanya pada staff yang ada di studio.
Staff itu mencoba mengingat-ingat, tapi tidak lama dia menjawab, "Sesudah adegan terakhir tadi, sepertinya aku tidak melihat Jaejoong lagi. Mungkin kau bisa mencarinya di ruang rias atau di toilet"
"Oh, baiklah terima kasih"
Ruang rias? toilet? Bukan hanya di dua ruangan itu saja, Yunho bahkan sudah mencari di setiap ruangan yang ada di studio dan sudah mengitari lokasi shooting itu sebanyak tiga kali. Namun hasilnya tetap nihil.
Terakhir kali melihat Jaejoong adalah pada saat sebelum makan siang, tapi sekembalinya dari makan siang, Yunho tak bisa menemukan sang artis dimanapun.
Yunho juga sudah menelepon Hangeng yang sama-sama tidak terlihat di studio, berharap Jaejoong sedang bersamanya. Tapi rupanya Hangeng sedang dalam perjalanan pulang dari restoran dan dia sendirian. Sang artis menyuruhnya membeli kopi dan makan siang di restoran favorite-nya, yang lokasinya agak jauh dari lokasi shooting.
Semakin lama tidak bisa menemukan Jaejoong, Yunho semakin merasa resah. Apalagi tadi pagi, saat mengawal Jaejoong masuk ke dalam studio, Yunho sempat melihat seorang fanboy yang mencurigakan. Bahkan sampai sekarang dia masih bisa mengingat wajah fanboy itu.
Apa ini ada hubungannya dengan fanboy itu...? Pikir Yunho.
Tapi, semua pintu masuk ke dalam studio juga dijaga ketat, akan sulit untuk orang yang tidak berkepentingan bisa menerobos masuk. Masing masing pintu dijaga oleh dua orang bodyguard. Lagipula, lokasi itu penuh dengan staff yang mengenal Jaejoong, jadi para staff disana pasti tidak akan tinggal diam bila ada yang mengganggu Jaejoong. Mereka sudah pasti melapor padanya. Jadi kali ini dia meragukan instingnya, fanboy itu mungkin bukanlah ancaman.
"Jaejoong . . .kau dimana sih?" gerutu Yunho seraya menggaruk tengkuk yang tidak gatal. Well, dia benar-benar khawatir sekarang! Dia takut terjadi hal yang buruk pada kliennya.
🌱🌱🌱🌱🌱
"Kim Jaejoong!! Kim Jaejoong!!"Riuh sorak sorai fans tak membuat Yunho kehilangan fokusnya. Udara pagi yang dingin sepertinya bukan halangan untuk ratusan fans memadati sisi kiri dan kanan jalan menuju ke pintu masuk sebuah studio.
Ditengah melintasi jalan menuju studio yang menjadi lokasi shooting, mata sang bodyguard tertumbuk pada seorang fanboy yang berdiri diantara kerumunan paling depan. Otomatis instingnya memberi alarm agar Yunho meningkatkan kewaspadaan saat dia merasakan aura yang berbeda.
Fanboy berwajah tampan bak artis kpop yang Yunho duga sepantaran dengan dirinya itu hanya berdiri tegak dengan kedua tangan menyilang di dada. Membuatnya terlihat berbeda dari fans di sekitarnya yang heboh berteriak sambil melonjak-lonjak.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIM JAEJOONG'S BODYGUARD
Fanfiction[Yunjae Fanfiction] Jung Yunho begitu mencintai pekerjaannya sebagai bodyguard. Dia dihormati oleh klien-kliennya dan mengantongi bayaran tinggi. Meski hubungannya dengan sang ayah tidak begitu baik, tapi Yunho cukup menikmati hidupnya yang tenang. ...