17. Chapter 17

779 124 41
                                    







Chapter 17






"Abaikan saja pertanyaanku tadi, tidak usah dijawab kalau kau merasa sulit untuk menjawab" Sambung Jaejoong setelah menunggu beberapa saat namun Yunho belum menyahut juga, "Aku mengerti, ada hal-hal yang tidak bisa kita ceritakan pada orang lain"

Oh, Jaejoong sangat mengerti akan hal ini. Karena dia sendiri menyimpan kisah yang tidak akan pernah dia bagi dengan orang lain, sebuah cerita yang akan dia simpan sendiri sampai mati!

Menghela napas, Yunho yang sedari tadi hanya mengaduk minuman di gelasnya, kini menatap Jaejoong dengan lekat. Bagaimana kalau suatu hari dia tahu soal taruhan itu? Apa dia bisa memaafkanku? Atau marah? Atau malah membenciku?

Tidak! tidak! Yunho tidak mau jadi orang yang dibenci oleh Jaejoong. Membayangkannya saja sudah membuat dia sesak napas! Kalau begitu jangan sampai Jaejoong tahu soal taruhan ini! Bagaimanapun juga aku harus bisa menutupnya rapat-rapat!

Sedangkan Siwon, Yunho yakin teman baiknya yang jatuh cinta pada Jaejoong itu juga tidak akan mengungkap taruhan mereka, itu sama saja dengan bunuh diri. Karena selain membenci Yunho, Jaejoong juga akan membenci Siwon jika taruhan ini sampai terungkap.

"Maaf karena aku terlalu lama menjawab, aku hanya teringat pada masa-masa menjadi bodyguard putra Presiden" Dengan terpaksa Yunho berbohong, "Itu pengalaman yang menyenangkan, tapi aku ingin mencoba hal lain. Aku belum pernah menjadi bodyguard pribadi seorang artis, jadi aku ingin mencobanya" Nyeri didadanya semakin bertambah saat mulutnya mengumbar kebohongan dengan lancar.

"Oh . . . lalu soal keluargamu? Kau berapa bersaudara?" Biasanya Jaejoong menganggap bodyguardnya seperti angin lalu, tidak pernah ingin tahu tentang mereka. Tapi terhadap Yunho, dia ingin mengenalnya lebih jauh.

"Aku punya seorang adik, hubungan kami baik. Tapi hubunganku dengan ayahku tidak begitu baik" Perihal kisah keluarganya, Yunho memutuskan untuk jujur, "Ayahku mengusirku dari rumah" Dia hanya tersenyum menanggapi reaksi Jaejoong yang kaget,

"Oh, aku turut prihatin soal itu, Yunho"

Yunho menyedot milkshake strawberry nya sebelum lanjut bercerita, "Ayahku tidak setuju aku menjadi bodyguard. Waktu kecil, ayah memang mendaftarkan aku dan adikku ke sebuah dojang untuk mempelajari taekwondo, tujuannya untuk melindungi diri sendiri. Tapi siapa sangka akhirnya aku jatuh cinta pada hal itu. Di awal sekolah menengah aku sudah menggenggam sabuk hitam dan menjuarai beberapa kejuaraan. Waktu itu cita-citaku adalah menjadi atlet taekwondo"

"Wow! Cita-cita yang hebat!" Puji Jaejoong yang tidak menyangka jika Yunho mau terbuka soal keluarganya.

"Sayangnya ayahku menentang keras cita-cita itu. Tapi beliau tidak melarangku untuk tetap bergabung di dojang. Dan akhirnya aku tidak hanya belajar satu ilmu bela diri" Terang pemegang sabuk hitam dari seni bela diri teakwondo, karate dan hapkido itu.

"Akhirnya aku lulus kuliah dan bekerja di perusahaan ayahku, tapi aku sama sekali tidak menikmati pekerjaanku. Aku ingin bekerja di bidang yang berkaitan dengan bela diri. Jadi, diam-diam aku menerima tawaran dari sebuah agensi bodyguard. Tapi bukan sebagai bodyguard pribadi, hanya bodyguard part time yang disewa penyelenggara sebuah konser, atau menjadi bodyguard di acara-acara tertentu. Sampai suatu hari aku disewa untuk ikut mengawal acara ulang tahun seorang anak dari pengusaha terkenal di Korea. Lalu ayah remaja itu tertarik dengan prestasiku dan memberi tawaran untuk menjadi bodyguard pribadi putranya. Saat itulah aku mantap untuk berhenti bekerja di perusahaan ayahku dan bekerja full time sebagai bodyguard pribadi"

KIM JAEJOONG'S BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang