2. Chapter 2

3.1K 472 84
                                    

=================================

Dan sekarang Yunho mulai meyakini kalau kliennya yang tengah memberinya ekspresi memberengut ini, berkali lipat lebih berbahaya dari tarantula berbisa yang ada di dunia!

=================================



Kriiiingg....!!

Plop....!!

Dengan kedua mata yang masih tertutup rapat, satu tangan Yunho terjulur untuk merespon bunyi nyaring disebelahnya. Dengan sekali tepuk, bunyi yang sengaja Yunho setting untuk mengusik tidurnya itu pun berhenti.

Suasana kamar yang kembali sunyi ditambah semburan hawa dingin dari AC membuat Yunho berat untuk membuka mata. Tapi Yunho sadar dia tidak boleh terlelap lagi meski ia sangat menginginkannya. Maka dipaksanya kelopak mata yang terasa berat untuk segera terbuka.

Wajar jika Yunho masih mengantuk, karena dia hanya sempat tidur beberapa jam karena tuntutan pekerjaan. Tapi itu bukan hal baru, Yunho sudah terbiasa dengan jam kerja yang panjang. Yunho tidak pernah mengeluh seberat apapun pekerjaan yang harus dihadapi, karena dia begitu mencintai pekerjaannya. Dia menemukan passion nya sebagai bodyguard.

Tapi baru kali ini dia mendapat klien seperti Jaejoong. Yunho mengakui, wajah Jaejoong memang mempesona tapi sikapnya mirip penguasa neraka. Selama satu minggu bekerja, dia diperlakukan tidak ramah! Tapi Yunho tidak mau menyerah! Mereka benar, dia tidak bisa disebut sebagai the best bodyguard kalau tidak bisa menaklukan situasi ini. Dan bukan Yunho namanya kalau menyerah sebelum berperang! Meski sepertinya, waktu satu tahun, akan menjadi terasa berabad abad.

Yunho memaksa badannya yang terasa pegal untuk bangun. Dia menoleh ke arah nakas, pada jam weker yang tadi dia tepuk, jam 05.05. Masih ada beberapa menit yang bisa dia nikmati, jadi Yunho berakhir duduk bersila di atas ranjang. Bantal putih yang tadinya menjadi alas kepala, kini ia dekap di pangkuan.

Kedua bola matanya memandang ke sekeliling, pada kamar yang baru satu minggu dia tempati. Ya, sudah satu minggu Yunho tidak pulang ke apartemennya sendiri. Sekarang dia tinggal satu atap dengan kliennya.

Sebenarnya, Yunho bisa pulang ke apartemennya sendiri. Tapi jadwal kliennya super duper padat. Nyaris setiap hari mereka pulang malam. Jadi tidak efektif bila Yunho pulang ke apartemennya dan saat pagi dia sudah harus kembali ke apartemen Jaejoong. Hanya membuang waktu untuk bolak balik.

Dan kondisinya tidak berbeda dengan Hangeng. Manager Jaejoong itu juga tidur di kamar lain yang disediakan oleh artisnya.

Sebenarnya Yunho menyimpan heran pada Hangeng. Manager Jaejoong itu terlihat begitu cuek dalam menghadapi sang artis yang bawel dan selalu minta dilayani ini itu.

"Hangeng, belikan kopi!"

"Hangeng, aku lapar!"

"Hangeng, ambillah baju ganti di apartemen!"

"Hangeng, periksa ulang jadwalku!"

Itu baru segelintir saja dari permintaan Jaejoong yang tidak ada habisnya.

Bahkan, hanya untuk mengambil air minum saja, kadang dia mengandalkan Hangeng. Jaejoong seperti bos besar yang manja, selalu minta dilayani, tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.

Tapi herannya, Hangeng selalu melakukan semua pekerjaan tanpa terlihat kesal. Yunho heran bagaimana Hangeng bisa sesantai itu?

Berbeda dengan dirinya, yang meski sudah satu minggu berlalu, tapi tetap kesal jika mengingat pertemuan pertama mereka.

KIM JAEJOONG'S BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang