5. Chapter 5

1K 186 56
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Chapter 5








Hah . . .hahhh!

Jaejoong berjuang mengatur napasnya yang tersengal, sekaligus mengarahkan tubuhnya yang gemetar untuk bisa duduk di atas ranjang. Satu tangannya mencengkeram dada, seolah ingin menghentikan rasa sakit yang menusuk di dalam sana. Sementara rambut dan wajahnya juga basah oleh bulir keringat yang membanjir. Dia terlihat seperti habis keramas.

Kapan semua ini berhenti . . .

Desahan meluncur dari bibirnya yang bergetar. Jaejoong baru saja terbangun dari mimpi yang sudah menjadi hantu di ribuan malamnya.

Dan melihat keadaannya sekarang, mustahil dia bisa melanjutkan tidur. Yang Jaejoong butuhkan saat ini adalah menghirup udara segar untuk mengurai rasa sesak nya.

Sepasang sliper hitam langsung menyambut begitu kakinya turun dari ranjang. Jaejoong memutuskan untuk keluar dari kamar. Tapi sebelum itu, dia sempat mengelap keringat dengan handuk yang diambilnya dari lemari.

Di unitnya ini, Jaejoong punya tempat favorit untuk menenangkan hati.

Tak sampai dua menit, Jaejoong sudah memasuki area dapur. Tapi bukan ini tempat tujuan sebenarnya. Di dapur, dia hanya menyempatkan diri untuk membuat kopi hitam panas sebelum melanjutkan langkah ke arah tangga, ke tempat favoritnya, rooftop.

Terang, kesan itulah yang pertama menyambut ketika kakinya menginjak lantai rooftop. Jaejoong suka dengan tempat ini. Meski langit masih gelap tapi suasana rooftop terang benderang oleh gemerlap lampu gedung gedung tinggi.

Pemandangan indah yang bisa dinikmati disana, membuat Jaejoong melengkapi rooftopnya dengan lima pasang kursi unik yang diletakkan berhadapan dan dipisahkan oleh sebuah meja panjang.

Pemandangan indah yang bisa dinikmati disana, membuat Jaejoong melengkapi rooftopnya dengan lima pasang kursi unik yang diletakkan berhadapan dan dipisahkan oleh sebuah meja panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menyimpan kopinya yang masih mengepulkan asap ke meja, Jaejoong menarik kursi yang paling dekat dengan tangga. Lalu mengarahkan pandangannya ke arah gedung gedung tinggi yang membiaskan lampu gemerlap. Terangnya selalu bisa menerangi hatinya yang gelap.

KIM JAEJOONG'S BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang