bagian 18

918 128 10
                                    

Besok Hari Raya Idul Adha buat yang merayakan.

Jadi Chapter ini di dedikasikan untuk teman-teman semua yang sedang berpuasa. Silahkan baca Chapter ini untuk menemani Puasanya...

Jangan lupa vote dan komennya:)

[Anathema]
•••

Sudah tiga hari berlalu sejak kejadian menyebalkan di lapangan, Y/n sama sekali tidak pernah mengikuti pelatihan. Hanya sesekali meminta Mike si manusia endus untuk mengajarkannya beberapa teknik yang belum Y/n pelajari di mansionnya dulu.

Di kamar pun Y/n tak pernah lagi mengganggu Levi atau menggodanya, meski secara diam-diam selalu menyimpan teh Chammomile yang ia bawa di atas meja Levi, untuk menemani kegiatan begadang kapten pasukan pengintai itu.

Dan untunglah tiap pagi datang, gelas yang ia simpan di atas meja kerja Levi selalu kosong. Tidak pernah tahu apakah isinya di buang atau di beri pada kuda.

Namun mengingat seberapa cintanya Levi pada teh rasanya mustahil, gelas kosong ini isinya pasti sudah berada di dalam perut manusia terkuat itu.

Tiga hari juga Y/n tidak pernah ingin mencoba bertemu dengan Petra, jika semisal tidak sengaja berpapasan di lorong atau di manapun Y/n lebih mengambil jalan lain, yang membuatnya tidak bersitatap dengan calaon istri sang kapten terkuat.

Y/n juga seringkali memilih untuk kelaparan barang beberapa jam saat Petra berada di ruang makan.

Sikapnya yang menghindar ini adalah salah satu cara menjaga perdamaian antara mereka bertiga. Y/n pun masih seorang wanita yang punya harga diri untuk tidak mengejar laki-laki yang akan memiliki istri.

Terlebih Petra, jika saja dengan sengaja Y/n menampakan diri. Wanita itu pasti akan berbicara yang tidak-tidak seperti tempo hari.

Y/n sama sekali tidak ingin melakukan adu mulut, apalagi saling menjambak dengan wanita itu. Demi mencegah perkelahian bahkan Y/n selalu datang tengah malam ke dalam kamar.

Petra yang memiliki segudang ketakutan akan calon suaminya yang di rebut mulai menjaga Levi dengan menemaninya saat sedang mengerjakan tugas tiap malam.

Semuanya sudah Y/n lakukan untuk menghindar, dan selama ini pun semuanya berjalan lancar.

Tapi dengan kurang ajar nya, Erwin si komandan beralis tebal itu malah menugaskannya pergi ke pasar bersama Petra, membeli bahan masakan katanya.

Y/n bahkan sudah rela kedinginan dan kelaparan untuk tidak berinteraksi dengan Petra selama tiga hari ini, dan Erwin dengan wajah tegasnya malah memanggilnya yang sedang berjalan ke kamar Eren. Lalu dengan sekali perintah menyuruhnya menemani Petra ke pasar.

Ingatkan Y/n untuk mencukur alis tebal itu suatu saat nanti!

Y/n menatap keadaan pasar yang ramai dari balik kerudungnya. Mencoba menutupi wajah familiar yang pasti akan menghebohkan para penghuni pasar.

Jadi ini yang namanya pasar? aku bahkan belum pergi dengan Eren.

Y/n bergumam dalam hati.

"Kau tunggulah disini," Petra membuka suara setelah sepanjang perjalanan kesini diam membisu.

"Kenapa?" Y/n bertanya.

Dia juga ingin jalan-jalan, mumpung datang kemari.

"Akan merepotkan!" Petra melangkah pergi meninggalkan Y/n yang hanya melongo melihat kepergiannya.

Dengan tangan yang mengapung di udara saat mencoba menggapai Petra, Y/n melihat keadaan sekitar. "Dia gila ya meninggalkan aku sendiri."

Y/n mengidikan bahu tak perduli lalu berjalan berlawanan dengan arah yang Petra ambil. Biar saja, Y/n akan belanja sepuasnya disini. Memang siapa yang akan menurut untuk di suruh diam di pasar yang ramai.

Anathema [Levi Ackerman] (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang