bagian 15

975 133 11
                                    

Selalu ingin tau tanggapan kalian tentang cerita ini:')

Jangan lupa Vote dan Komennya gays:)

••••
[Anathema]

Y/n tersenyum manis menatap Levi yang berjalan di hadapannya. Inilah yang akan terjadi di masa depan nanti.

Setelah bangun tidur lalu berjalan menuju ruang makan mengikuti suaminya dari belakang.

"Selamat pagi Heichou," salam Petra yang baru saja keluar dari kamarnya membuyarkan semua halusinasi kegiatan keluarga bahagianya dengan Levi. Di dengar-dengar sepertinya tidak ada sapaan untuknya, jangan bilang karna kejadian kemarin wanita ini ingin mengajak perang.

"Selamat pagi Petra-san," Y/n mencoba memberikan senyum terbaiknya dan hanya di balas senyum tipis.

"Akan saya buatkan teh." kata Petra lagi.

Y/n tidak mengerti yang di fikirkan wanita ini. Kekanakan sekali sampai menganggap Y/n manusia transparan sekarang, "Heichou akan sarapan dulu Petra-san."

"Lebih baik kau minum teh bersama Oulou saja," lanjutnya

Setidak peka kah Petra sampai tidak mengetahui lelaki bermuka tua itu menyukainya. Y/n yang baru sebentar disini pun langsung menyadari tabiat aneh Oulou yang selalu menggoda wanita berambut madu ini.

"Kau tidak mengetahuinya, tapi Heichou selalu minum teh di pagi hari."

Y/n mencibir dalam hati, sok sekali. Kenapa Petra sangat bangga menjadi tukang buat teh.

"Tapi Heichou mau mengantar ku sarapan. Iya kan Heichou, aduhh perutku sakit sekali." Y/n meringis dan mengusap pelan perutnya yang tertusuk dan memandang Levi melas.

"Jika sakit akan aku antarkan saja makanannya," Petra menjawab tak suka.

Telinga Levi sangat pengang sekarang, dua wanita bodoh ini sedang apa sebenarnya? kenapa mereka berkelahi disini.

"Kalian berisik sekali,"

Levi memandang keduanya tajam, membuat Petra menunduk takut.

"Benar, kenapa Petra berisik sekali. Levi Heichou kan hanya ingin sarapan. Ayo Heichou," Y/n baru saja menggandeng lengan Levi, tapi Kapten satu ini langsung menghempaskan tangan mungilnya.

"Heichou~" Y/n merengek, mencoba mencari belas kasihan Levi agar mau di gandeng.

"Antarkan teh nya ke tempat latihan Eren,"

"Eeh?" Y/n memiringkan kepalanya tak mengerti, sedangkan Petra mengangguk sopan menerima perintah dari atasannya.

"Heichou tidak sarapan? Lalu aku bagaimana?" tanya Y/n bingung, dari sudut matanya Petra terlihat menahan senyum. Sialan.

"Ruang makan tidak pernah berpindah. Kau pergilah sendiri," kata Levi tegas.

Kakinya baru saja melangkah, namun Y/n dengan cepat mencegatnya, "Aku kan sedang sakit."

Levi mengalihkan pandangan ke tangan Y/n yang sedang mengelus perutnya.

Biar Levi ingat terlebih dulu, semalampun gadis ini selalu mengatakan perutnya sakit. Tapi lihatlah saat tadi dia melompat untuk menghalangi langkah Levi.

"MOBLIT," Levi berteriak pada wakil Hanji yang kebetulan datang. Ingin membangunkan Hanji sepertinya.

Dengan tergesa dan bingung Moblit menatap Levi sopan, "Ada yang bisa saya bantu Heichou,"

"Antarkan anak anjing ini ke ruang makan,"

"Hah?" Moblit memandang tak mengerti.

"Dia," Levi menoyor pelan kening Y/n dengan satu jari.

Anathema [Levi Ackerman] (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang