bagian 13

929 149 23
                                    

Vote dan Comment gratis kok para istri Levi......❤

***
Y/n menatap kepergian Levi dengan sendu, setelah sidang selesai kaptennya itu bahkan sama sekali tidak meliriknya, Y/n juga harus pulang dengan menggunakan kereta bersama Erwin. Padahal saat berangkat dia naik kuda berdua bersama Levi.

Erwin menatap Y/n kasihan, daritadi yang nona muda ini lakukan adalah memandang Levi penuh tanya. Saat baru sampai di markas pun Y/n langsung keluar kereta hanya untuk melihat Levi, namun yang di dapat hanya hal seperti ini.

"Danchou, apa yang aku lakukan? kenapa Levi Heichou jadi seperti ini?" tanya Y/n.

Memang kesalahan apa yang Y/n lakukan di istana tadi sampai Levi terus mendiaminya seperti orang asing.

"Levi hanya lelah saja, tidak usah di fikirkan."

Y/n tidak puas, sudah jelas sekali ini bukan kelelahan. Dia harus memastikannya sendiri.

Belum genap satu langkah tangan Y/n sudah dicekal oleh tangan Erwin.

"Nona, istarahat dulu. Luka nona cukup parah," kata Erwin.

Y/n menggeleng pelan, dia ingin segera bertemu dengan Levi.

"Kadet Y/n, ini perintah dari komandanmu."

Y/n menghela nafas malas, sudah begini mau bagaimana? punya kekuasaan sebagai putri Duke pun tidak akan berguna.

Erwin tersenyum dan menuntun pelan Y/n untuk sampai ke kamarnya.

***

"APA-APAAN RANDOLPH! BERANINYA MEREKA MELUKAI PUTRIKU." tuan Duke berteriak marah saat telinganya baru saja mendengar berita dari kerajaan.

Putrinya yang sekarang berada di markas pasukan pengintai terluka karena perbuatan para dewan istana.

"Kapten muda itu, apa yang dia lakukan? kenapa putriku bisa sampai terluka."

Manusia terkuat apanya? Sudahlah sifatnya yang amat buruk dan kekuatannya pun bahkan tak seperti yang di bicarakan. Baru saja beberapa hari, tapi Y/n bahkan sudah terluka. Padahal kamarnya berada di samping kapten kebanggaan pasukan pengintai itu.

"Bawa Y/n kemari Randolph, bawa putriku pulang. Aku tidak ingin dia berada disana lagi."

"Dan hukum Levi juga orang-orang yang tidak bisa melindungi putriku. Aku yang akan mengurus para antek-antek raja di istana."

"Kau pergilah." Perintah tuan Duke

"Tuan tenanglah, nona baik-baik saja. Dia pasti akan sangat sedih jika tuan menyuruhnya pulang." Randolph mencoba menenangkan atasannya.

Mengetahui putrinya terluka pasti sangat berat, tapi jika tuan Duke terus mengikuti emosinya maka akan jadi akhir yang buruk nantinya.

"Ingatlah perkataan nona tuan, semua ini sesuai dengan apa yang nona katakan. Kita sekarang bahkan sudah tau siapa saja yang ikut terlibat dalam pembunuhan nyonya."

"Jadi aku harus mengorbankan putriku seperti ini?"

Jangan sampai hal yang ia hindari menjadi kenyataan, setelah kepergian istrinya tuan Duke selalu waswas akan keselamatan Y/n, takut jika dia tidak bisa melindungi putri kecilnya. Bagaimana mungkin dia menjadi ayah yang tidak berguna seperti ini.

"Lupakan saja, aku yang akan menjemputnya sendiri." tuan Duke pergi keluar mansion, meninggalkan Randolph yang berusaha menghentikannya.

"Tuan dengar dulu, cobalah untuk tenang tuan."

Apapun yang Randolph lakukan sepertinya percuma, karena sekarang tuan Duke sudah bersiap menaiki kereta.

"Jika tuan memang ingin pergi maka pergilah besok, tidak baik pergi dalam keadaan emosi."

Anathema [Levi Ackerman] (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang