part 11

1.6K 87 1
                                    


Jangan lupa untuk Vote dan spam komen 🐰

Azura di buat kaget oleh Arezzo yang sudah ada di kamarnya.

"Tadi kamu habis ngapain?" Tanya Arezzo. Azura mendorong tubuh Arezzo yang tepat di hadapannya.

"Aku habis ikut bunda ke rumah sakit,"jawab Azura. Arezzo memeluk pinggang Azura. Lalu mencium pucuk rambutnya.

"Kamu bikin aku khawatir!" Arezzo menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher Azura. Manja itu Arezzo jika di dekat Azura.

Tangan Azura terangkat untuk mengelus rambut surai legam milik Arezzo.

"Maaf aku lupa ngabarin kamu,"Ujar Azura mencoba untuk melepaskan tangan Arezzo dari pinggangnya tapi malah semakin erat.

"Sebentar kaya gini dulu,"ujar Arezzo masih setia memeluk tubuh ramping Azura.

"Zo,kamu ada hubungan apa sama Louise?" Tanya Azura tiba-tiba membuat Arezzo melepaskan pelukannya.

"Kenapa? Tanya gitu? Hm?"

"Enggak aku cuman nanya,"kata Azura merasa bersalah. Lihat saja itu wajah Arezzo sudah menyeramkan.

"Kenapa nunduk?"

"Wajah kamu nyeremin." Jawab Azura membuat Arezzo terkekeh. Memang gadis di depannya ini jujur terlalu jujur malah.

"Kamu jangan marah ya? Aku cuman nanya kok tadi suer,"kata Azura meyakinkan Arezzo.

"Aku enggak marah,"

"Tapi kalau kamu ad—"

Perkataan Azura terhenti karena sebuah benda kenyal melumat bibirnya dengan kasar lalu menggigit bibir bawahnya kecil. Mengakibat bibirnya bengkak.

"Jangan bilang gitu lagi,"kata Arezzo sambil mengelus bibir bawah Azura yang bengkak.

"Maaf bibir kamu jadi bengkak,"sesal Arezzo. Azura menggelengkan kepalanya"Gakpapa kok ini cuman sakit sebentar nanti juga ilang sendiri sakitnya,"kata Azura bohong. Bahkan ini bibirnya sangat sakit.

Arezzo menggandeng tangan Azura menuju balkon kamarnya"Kamu lihat bintang itu dia mirip sama sepupu aku,"

"Kenapa mirip sepupu kamu?" Tanya Azura. Azura pikir Arezzo akan bilang bintang itu mirip dengannya ternyata tidak. Dasar ia tukang geer.

"Karena dia selalu bersinar walau cahaya di sekitarnya meredup, bahkan dia mampu mencintai bintang yang lebih terang darinya,"

Sebentar Azura mulai paham yang Arezzo katakan"Sepupu kamu cintanya bertepuk sebelah tangan?"

Arezzo mengagguk"Bahkan dia mencintai orangnya sampai dia meninggal,"

Wah,hebat sekali sepupunya Arezzo ini. Pikir Azura.

"Dan aku harap kamu jangan jadiin aku kaya sepupu ku,"

Azura mana mungkin membuang-buang cogan. Dia adalah tipe penyayang cogan. Aszek jadi terhura Azura.

"Hehehe,Tenang aku mah baik atuh,"kekeh Azura mencair kan suasana yang melow ini.

Arezzo mengacak-acak rambut Azura gemas"cute banget sih pacar aku!"

Hal itu yang membuat kedua pipi Azura merah merona."Pipi kamu kenapa merah? Enggak sakit kan."

Azura menutup mukanya dengan tangan. Azura jadi malu sendiri. Belum itu jantung nya dari tadi terus saja berdetak sangat cepat perasaan dia tidak punya penyakit jantung. Kenapa sekarang jantungnya berdetak se—kencang ini.

"Arezzo aku malu,"rengek Azura. Arezzo yang tengah menggoda Azura pun terkekeh.

"Oke-oke aku diem,"

Azura membuka tangannya lalu tersenyum manis"Nah ginikan santuy gitu lho!"

Arezzo melirik Azura lalu merangkul pundaknya"Mau jalan-jalan?"

"Itu enggak usah di tanyakan lagi tinggal let's go!" Serunya dengan senang.

Azura dan Arezzo pergi menuruni anak tangga. "Bunda Arezzo sama Azura mau jalan-jalan!” pamit Azura setelah mau membuka pintu keluar rumah. Oke itu memang kebiasaan Azura yang yunik untuk di tiru.

◽◽◽

Tbc

Kam 22 Juli 2021

AZURA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang