part 23

831 44 0
                                    


Jangan lupa untuk Vote dan spam komen 🐰

Malam ini Azura dan regunya akan menelungsuri hutan dengan pos-pos yang sudan di sediakan.

Azura memengang tangan Altamura dengan erat"Gue takut markonah,"

"Gue juga,"

"Gimana kalo di dalam hutan ada pocong kan enggak lucu,nanti kita malah di kejar," histeris Azura yang sudah negatif thinking.

"Lah pocong,kalau ada kunti gimana? Dia melayang-layang di atas pohon,"

Mereka berdua ada-ada saja malah adu ketakutan.

"Dah lah mendingan gue mikirin wajahnya lee jeno!" Azura sedang fokus memikirkan wajahnya lee Jeno.

"Gue juga lagi mikirin wajahnya park Jisung,"

"Park Jisung anak gue?"

"Eh lo bunting sama siapa? Genduruwo?"

"Gue bunting sama Lee jeno bego!"

"Hah! Kapan?! Gue aja enggak pernah liat lo bunting?!"

"Yang ada gue enggak bunting bego! Malah sinting!"

"Itu regu sebelah sana bisa diem enggak?!" Kata kakak pembina.

Azura dan Altamura saling tunjuk"Dia kak yang enggak bisa anteng!"

"Kaliaan akan lewatin pos,kaliaan harus lewatin semua pos,posnya ada empat,kalian harus ngelewatin pos setelah ngelewatin pos kaliaan akan nemu jalan keluarnya," jelas kakak pembina.

Azura mengagguk paham,lalu menuju kedalam hutan bersama Altamura dan yang lain.

◽◽◽

"Eh! Kita udah pos berapa?" Tanya Azura sambil melirik Altamura.

"Anu–pos berapa ya gue juga lupa?" Tanya Altamura balik.

"Keknya kita pos keempat deh,tapi kok enggak nemu jalan keluarnya?" Kata Rada bingung. Azura juga bingung apa karena tadi dia udah negatif thinking dulu jadi begini.

"Lo sih tadi sih gibahin pocong jadi ginikan hasilnya!"

"Heh! Ngaca lo juga tadi gibahin kunti!"

"Shut! Udah-udah jangan berantem!" Kata Raya menyelesaikan pertikaian di antara Azura dan Altamura.

"Dia duluaan!"

"Lo yang duluan!"

Azura tersenyum tipis lalu melirik Altamura"Lo jaga jarak lima meter dari gue!"

"Lo juga jaga jarak emapat puluh meter dari gue!"

Rada dan Raya sudah tidak kuat dengan tingah Azura dan Altamura meninggalkan mereka.

"Eh! Mereka udah minggat!" Kata Azura. Altamura bertos ria dengan Azura. Memang Rada dan Raya temannya tapi mereka adalah antek-antek Allena.

"Salah siapa mau nyesatin kita!" Yah! Mulai dari pertengkaran tadi itu adalah rencana Azura dan Altamura.

Wah! Sepertinya Azura dan Altamura berbakat menjadi aktor film.

Azura membalikkan badannya lalu berjalan menuju kearah timur, di ikuti Altamura di sampingnya. Karena tadi waktu mereka berjalan mencari jalan keluar Azura sebenarnya sudah hilang plang yang bertuliskan jalan keluar terpapang disana.

◽◽◽

Azura dan Altamura sudah sampai di perkempingan sesuai dugaannya Rada dan Raya juga sudah di sana.

"Rencana lo kurang licik!" Kata Azura menyenggol bahu Rada agak keceng. Tapi itu kurang harunya sampai Rada terjungkal-jungkal pun Azura ikhlas.

"Eh sorry senga,"ujar Azura lalu melenggang pergi.

◽◽◽

Azura menatap lelaki yang masih berada di luar, dia baru saja mencari angin dari pada sumpek di tenda. Mendengar suara dengkuran dari ketiga makhluk yang ada di tenda.

"Lou!" Panggil Azura. Louise menoleh lalu menepuk-nepuk tempat di sebelahnya untuk Azura duduk.

"Kenapa belum tidur?"

"Lagi enggak ngantuk,"

"Kamu sama Arezzo udah tunangan?"

"Udah dua minggu yang lalu,"jawab Azura. Ia merasa bersalah karena tidak memberi tahu Louise.

"Tapi kenapa kamu mau menerima ajakan ku untuk menjadi pacar ku?"

"Kan aku diem gak ngomong waktu itu,"

Benar juga waktu itu Louise langsung menarik tangan Azura tanpa mendengar jawaban Azura terlebih dahulu.

"Kamu juga udah punya pacar kenapa kamu ngajakin aku pacar?"

◽◽◽

Tbc

Sel 27 juli 2021

AZURA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang