Part 40

1.2K 44 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMEN


Azura akhirnya bisa berangkat ke sekolah setelah melewati perdebatan panjang dengan Arezzo.

"Gue kira lo engga bakalan dateng," ujar Altamura yang melihat Azura baru datang.

"Gini-gini gue rajin kesekolah."

"Gue tau lo habis uwu-an sama Arezzo dulu ya maknanya lama?" tanya Algeherno menebak.

"Bukan uwu-an, gue habis tengkar dulu," jawab Azura.

"Lo lupa Arezzo itu spesies pacar langka," sahut Altamura dengan di selingi tawa. Algeherno yang tau maksud Altamura pun ikut ketawa.

Sebenarnya Azura tahu mereka sedang mengejeknya karena sifat Arezzo yang posesif. Tapi dia hanya pura-pura bodoh.

"Diem engga lo berdua, kalau enggak diam gue lempar pake penghapus!" ancam Azura dengan mengakat penghapus milik Altamura.

"Penghapus gue!" kesal Altamura sambil mengambil penghapus nya dari tangan Azura.

"Mampus Altamura ngamuk!" ujar Algeherno mengejeknya.

"Dasar sepupu laknat!" umpat Azura.

"Pagi-pagi mendingan lo diem," lanjut Azura dengan nada kesalnya.

◽◽◽
Azura manatap ponselnya yang terus berdering dan menampilkan nama Arezzo.

"Halo"

"By"

"Kenapa"

"Aku kangen"

"Jangan ngeselin deh Zo aku lagi di sekolah ini"

"Aku juga"

"Hah?!"

"Iya bener"

"Kamu ngapain ke sekolah zo kamu kan lagi sakit"

Panggil di matikan sepihak oleh Arezzo itu yang membuat Azura sebal. Dan di tambah lagi katanya Arezzo datang kesekolah.
Azura beranjak dari duduknya lalu berjalan keluar.

"Eh! Zura mau kemana?!"

◽◽◽

"Zio! Katanya abang lo ke sekolah kok engga ada?" tanya Azura saat tidak sengaja berpapasan dengan Arezzio.

Azura manatap wajah Arezzio yang tampak sedih. "Zio lo kenapa?" tanya Azura yang merasa bingung kenapa wajah Arezzio sedih, atau jangan-jangan ada sesuatu yang meninmpa Arezzo dan dirinya tidak diberi tahu.

Pikiran Azura berkecamuk. Berpikir yang tidak-tidak.
"Arezzo udah pergi," lirih Arezzio. Azura megang di tempat lalu memegang bahu Arezzio. "Maksud lo?"

"Arezzo di kirim ke Amerika sama Bokap gue Zura," jawab Arezzio.

"Lo bohongkan?! Arezzo engga mungkin ninggalin gue begitu aja!" kata Azura tidak percaya Azura berharap yang di katakan Arezzio itu bohong.

"Ini engga bohong Zura ini serius," Azura menatap mata Arezzio. Dia mencari kebohongan di sana. Namun Azura tidak menemukannya.

"Terus kenapa bokap lo ngirim Arezzo ke Amerika kenapa engga lo aja?" tanya Azura ia baru saja kemarin bertemu dengan Arezzo kenapa sekarang dia malah pergi.

"Abang gue sendiri yang minta mau ke Amerika sama bokap gue, katanya dia mau ngelanjutin sekolah di sana," jawab Arezzio.

"Berarti Dia engga bakalan kembali ke Indonesia lagi?" Tanya Azura. Arezzo mengedikan bahu.

"Gue engga tahu kalo itu keputusan abang sendiri dia mau menentap di Amerika atau bakalan balik ke Indonesia."

"Tapi gue yakin kok bahwa Abang gue bakalan balik ke Indonesia dia engga mungkin ninggalin pacar cantik nya sendiri di Indonesia, nanti dia bakalan takut kalau lo di ambil orang," lanjut Arezzio.

Azura merasakan dadanya sesak dia tidak mau kehilangan untuk kedua kalinya.

"Abang gue cuman nitip ini." kata Arezzio memberikan sebuah surat.
"Kenapa Arezzo ninggalin gue?" tanya Azura dengan lirih.

Arezzio menepuk pundak Azura untuk menenangkan nya.
Azura dengan cepat membuka surat tersebut.

Hai Azura
Maaf aku pergi tanpa pamit ke kamu tenang kok aku udah nyiapin sesuatu buat kamu, dateng aja ke jalan bunga raya no 29

Azura dengan berlari menuju parkiran lalu menaiki mobilnya dan melajukanya dengan kecepatan tinggi.

AZURA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang