Jangan lupa untuk Vote dan spam komen 🐰
Azura terdiam di tempat, lebih tepatnya dia terkejut.
"Apa yang kamu lakukan?!" Azura dapat melihat kilatan amarah di mata Louise. Azura ingin mencekal lengan Louise tapi dia menyentaknya dengan kasar.
"Aku tidak menyangka kamu melakukan hal seperti ini," Louise menatap kecewa kepada Azura. Lalu Louise menggendong Revena ala bridal style.
Plak!
Tamparan itu dari Arezzo yang dari tadi hanya menyimak"Nggak nyangka kelakuaan lo sebejat itu!"
Arezzo membentak Azura dengan kerasa. Azura menggigit bibir bawahnya"Gue enggak ngelakuin semua ini,suer!"
Kata Azura membela diri. Tapi apa gunanya karena manusia itu aneh jika sudah melihat dan menyimpulkan dengan sendiri. Orang tersebut tidak akan mau mendengarkan penjelasan.
"Terus! Tadi apa bangsat!" Emosi Arezzo meledak karena Azura membuat ulah lagi. Itu yang Arezzo tidak sukai dari gadis di depannya. Dia pikir Azura sudah berubah ternyata dia salah.
"Udahlah Zo! Jangan ngebentak Azura terus kasiaan," kata Algeherno membela Azura.
Arezzo tersenyum sinis"Apa?! Kasian? Lo bilang lo kasihan?!"
Arezzo mengacak-acak rambut frustasi"Lo enggak tau kondisi yang dia bully tadi! Buta mata lo! Enggak ngeliat korban yang dia bully!"
Azura tersenyum kecut,"Lo enggak liat dengan mata kepala lo sendiri bahwa gue ngebully itu orang!"
Azura sudah menahan emosi sejak tadi. Dia berusaha menahannya tapi tidak bisa. Karena Arezzo selalu memancing emosinya.
"Alah bullsiht!" Kata Arezzo setelah itu melengos pergi.
"Kenapa lo juga enggak percaya?" Tanya Azura dengan nada yang masih emosi.
"Tenang kita berdua selalu ada di pihak lo,"ujar Altamura sambil memeluk Azura.
"Hiks... Hiks kenapa mereka enggak percaya sama gue, seakan-akan di mata mereka gue itu adalah sosok yang jahat,"isak Azura di dalam dekapan Altamura. Algeherno mengepalkan tangannya.
"Lo tenang aja di saat mereka tahu yang sebenarnya mereka akan nyesel,senyesel-nyeselnya!" Ujar Algeherno menepuk pundak Azura guna menyemangatinya.
Di dalam lubuk hati Azura sebenarnya masih kecewa karena Louise,dia pikir Louise akan mempercayainya. Benar kata orang,yang kita anggap baik itu belum tentu baik.
Azura tersenyum pedih"Makasih kaliaan udah mau percaya sama gue,"
◽◽◽
Azura menoleh ke Altamura yang duduk di sampingnya"Alta anterin gue yuk!"
"Kemana?"
"Bunuh mak lampir!" Jawab Azura."Wah! Kalau itu langsung gas gue!"
"Begituan aja semangat,tugas lo udah kelar belum?" Tanya Algeherno yang duduk didepan Azura dan Altamura.
"Ya,tentu belum,"kekeh Altamura.
"Makanya kerjain dulu! Nanti kalau lo di hukum suruh ngebersihin kamar mandi gue orang pertama yang ngakak paling keras,"ujar Arezzo.
Azura tersenyum,tapi senyum nya menghilang karena Arezzo datang-datang langsung mengebrak meja.
Brak!
"Lo itu memang cewek gak tau diri ya!" Bentak Arezzo spontan. Azura menatap bingung.
"Emang lo kenapa?" Tanya Algeherno yang angkat bicara terlebih dahulu.
"Lo tau yang di lakuin sepupu lo! Dia bikin anak orang trauma bro! Dan itu namanya udah nyoreng nama baik keluarga gue!"
"Mulai sekarang lo bukan tungan gue lagi!" Putus Arezzo. Azura terkekeh sinis"Lo pikir dengan lo selingkuh! Lo enggak nyoreng nama baik keluarga lo sendiri?! Ngaca woi!"
"Jangan mengambil keputusan di saat emosi,nanti nyesel nangis lho,"sahut Altamura dengan nada mengejek.
Arezzo menatap Azura dengan tatapan tajam"Gue enggak peduli!"
◽◽◽
Tbc
Rab 28 juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
AZURA [END]
Teen Fiction[Folow dulu sebelum baca biar nambah pahala dan amal] Kisah ini berawal dari Azura Arthayasa yang di nyatakan koma selama satu bulan. Dan setelah dia bangun dari komanya dia di nyatakan Amnesia oleh sang dokter. Hidup Azura yang masih mengalami Amne...