Part 33

788 37 0
                                    

Sial saat Azura dan Louise sedang perjalanan menuju untuk pulang hujan turun dan sialnya lagi di sini tidak ada tempat untuk berteduh.

"Maaf, gara-gara aku kamu jadi kehujanan," Louise mendorong sepedanya, Azura memang menyuruhnya untuk mendorong sepedanya padahal dia sudah menyuruh Azura untuk dia bonceng saja. Tapi Azura khawatir jika Louise kelelahan.

"Enggak kok gue malah seneng banget malah,gue udah jarang hujan-hujanan," kata Azura sambil menggandeng tangan Louise.

"Tau engga? Kalau lo itu cowok terunik yang pernah gue temuin," kata Azura tiba-tiba.

"Lo itu cowok spesial yang pernah gue kenal."

"Dan kamu juga perempuan terbaik yang pernah aku temuin setelah bundaku," balas Lousie dengan bahasa isyarat. Senyum Azura mengembang saat membaca bahasa isyarat Louise.

Kenapa Azura jadi baperan begini sih?

"Bundamu pasti cantik? Wah, aku jadi pengen ketemu deh,"Kata Azura.

"Gimana kalau besok aku ketemu bunda kamu?"

Raut wajah Louise sedikit bersedih tapi cepat-cepat dia tersenyum untuk menutupi raut sedihnya.
"Boleh."

"Hujannya semakin deras," ujar Louise.

Azura juga dapat merasakan air yang semakin deras mengguyur keduanya.

"Eh, disitu ada halte tuh! Kita neduh dulu yuk,"ajak Azura kepada.

"Ayo." Azura dan Louise pun akhirnya berteduh di halte bus tersebut.

"Ini sudah sangat malam, aku khawatir orang tuamu mengkhawatirkan kamu," cemas Louise. Dia takut jika orangtua Azura berprasangka buruk tentang Azura karena pergi larut malam denganya.
Azura juga memikirkan apakah bundanya khawatir atau sedang mencarinya.

Tapi seketika itu Azura ingat bundanya masih di luar kota. Jadi dia selamat dari ceramah panjang dari sang bunda.

◽◽◽

Louise sudah mengantarkan Azura sampai kerumahnya dengan keadaan selamat walaupun masih basah kuyup.

"Lo benaran enggak mau mampir? Buat ganti baju lo yang basah?" tanya Azura menawari Louise. Tapi tetap saja lelaki itu bersihkan keras menolak tawaran Azura.

"Tidak usah repot-repot, aku juga sudah di tunggu oleh bunda di rumah aku takut nanti bunda menunggu lama," Azura menatap laki-laki di depannya dengan tatapan bingung.

"Memang kamu mau kemana?"Azura bertanya kepada Louise, dia takut jika Louise akan pindah.

"Aku hanya pergi sebentar, janji aku akan kembali lagi," jawab Louise.
"Janji yah sebentar?"

"Iya, janji." Louise tersenyum. Tapi senyumnya membuat perasaan Azura tidak enak.

"Aku pergi dulu ya! Takut bunda nunggu lama." Setelah itu Louise pergi dari rumah Azura. Walau sebenarnya firasat Azura benar-benar tidak enak. Semoga laki-laki itu baik-baik saja.

◽◽◽

Azura sebenarnya masih khawatir dengan Louise. Apakah laki-laki itu sakit karena kehujanan kemarin atau tidak.

"Eh, Zura bengong mulu dah!" ujar Altamura. Dia melihat Azura bengong pagi-pagi begini jadi ngeri kalau Azura kesambet.

"Nggangu lo," kesal Azura.
"Apa sih marah-marah, nanti cepet tua, mampus lo."

"Kok lo jadi sepupu anjing banget sih nyumpahin gue cepet tua!"

"Gue nggak ngerasa nyumpahin lo" kata Algeherno.

"Serah lo!"

Azura kesal kenapa Algeherno itu somplak sekali.

"Tapi masih juga elo cepet tua, biar gue yang awet muda" ujar Algeherno dengan nada sombongnya.

"Emang lo vampir?" sahut Altamura.

"Kemarin tetangga gue sombong, besoknya mati," ujar Azura dengan nada tak kalah sengit.

"Lo doain gue mati?" tanya Algeherno dengan nada sengit.

"Gue enggak doain, ya tapi gue aminin aja biar terkabul."

"Sialan lo sepupu laknat!" umpat Algeherno yang merasa terzolimi.

"Bodo amat, wlekk!" ejek Azura sambil menjulurkan lidahnya.

AZURA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang