7. Ayah Pulang

7 1 0
                                    

.....

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

....

Tamara dan Angel menuruni mobil Angel. Tamara memutuskan untuk menggunakan mobil Angel saja karena nantinya mereka berdua akan mampir dulu kerumah Tamara dulu.

"Ouh ya Ra by the way maaf banget ya Ra. Gue baru bisa jenguk Ayah lo sekarang" kata Angel seraya melewati lorong-lorong rumah sakit.

"Nggak apa-apa kali Ngel. Lagian kamu juga bisanya baru sekarang" balas Tamara.

"Hahaha"

Tamara mengerutkan dahinya mendengar Angel tertawa. Memang apa yang lucu dari perkataannya.

"Ra, jujur nih ya, gue tuh ngerasa aneh banget kalo dengar lo ngomong pake aku kamu. Kayak bukan Tamara yang gue kenal dulu yang perkataannya pedes banget. Gue masih nggak percaya klo orang yang gue ajak ngomong sekarang itu Tamara."

"Yah, dan Alhamdulillah-nya aku udah hijrah"

"Hahaha tapi gue seneng Ra. Gue jadi bisa ngelihat sosok baru dari seorang Tamara. Tamara yang penuh kasih sayang. Tamara yang perduli. Dan yang pastinya lebih menjaga perasaan orang lain."

"Ra, siapa pun yang ngedapetin lo pasti bakal beruntung banget karena punya istri idaman kayak lo. menurut gue lo cewek idaman banget Ra. Gue jadi kagum sama lo. Ajarin gue berubah juga yah"

"Hahaha, Angel stop please. Berenti muji-muji aku mulu. Aku orangnya nggak bisa di puji Ngel. Nanti kepala aku besar. Please jangan buat gue terbang" Balas Tamara yang berhasil di buat terbang.

"Omg Ra, liat tuh muka lo merah gitu hahaha" Angel merasa ingin tertawa kuat saat melihat Tamara yang jadi pemalu sekali.

Tamara juga berusaha menahan tawanya "Angel please stop ih"

"Cieee Tamara jadi pemalu gini hahaha"

Tanpa disadari mereka berdua sudah dekat dengan ruangan Ayah Tamara. Tamara dengan perlahan membuka pintu.

"Assalamualaikum" Ucap Tamara dan Angel.

Baru saja Tamara melangkah tiba-tiba pergerakannya terhenti.

Jujur ia cukup terkejut saat menyadari ada Pandu. pasalnya yang ia tahu di jam seperti ini Pandu masih sibuk dengan urusannya. Pandu akan melihat Ayah disaat ia pulang dari kantor.

Mereka berdua berjalan mendekat. Tak cuma Pandu, tapi ada seorang dokter juga.

Tamara ikut tersenyum pada dokter itu.

"Kalau begitu saya permisi dulu" ujar sang dokter pamit pada Pandu dan Ayah. Ayah hanya mengangguk tersenyum.

"Iya makasih dokter" balas Pandu.

Tak lama setelah dokter itu menghilang dari balik pintu.  Tamara langsung bertanya pada Pandu.

"Kak Pandu tumben banget jam segini ada di rumah sakit"

"Terserah aku dong. Aku juga anak Ayah emang salah klo aku mau jenguk Ayah sekarang?" Balasnya.

"Ayah salah nggak?" bukan cuman Tamara tapi Pandu juga bertanya pada Fathur yang hanya menggeleng melihat anak-anaknya.

Bismillah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang