Mobil keluarga Fathur memasuki pekarangan rumah setelah mendatangi pemakaman Ibu Sabil, sekarang sudah pukul empat sore rasa lelah mengahmpiri meraka semua terutama bagi sabil, Tamara sadar anak kecil yang duduk disampingnya itu terus murung semenjak meninggalkan pemakaman.
Namun tamara hanya diam saja, ia tahu sabil butuh waktu. ia mengalihkan pandangannya kearah depan, beberasaat setelahnya cewek itu mengerutkan kening merasa bingung dengan mobil yang terparkir di depan rumahnya, karena yang ia tahu semua mobil digunakan saat kepemakaman ibu Sabil. lalu mobil siapa itu.
"sabil, turun yuk udah sampai" sabil mengangguk.
fathur turun dari mobil diikuti yang lainnya, lalu memasuki rumah berniat untuk istirahat beberapa saat sebelum magrib tiba. namun saat memasuki rumah, hal pertama yang ia liat adalah punggung seseorang ysng sedang duduk di sofa ruang tamu.
orang itu berbalik, lalu tersenyum ramah ke ayah.
"anda siapa yah?" tanya fathur.
Galih berdiri menghadap Fathur "om lupa sama anak sendiri?" canda Galih. yah, orang itu adalah Galih. Orang yang berhasil menghilang dari keluarga Fathur.
Galih kembali tersenyum lembut "Saya Galih om"
deg!
Tamara yang baru saja mengelarkan tasnya dari dalam mobil terdiam. dadanya bergerumuh hebat, rasanya tak mungkin apa yang abru saja masuk ke telinganya.
dengan perlahan Tamara berbaik menatap Galih, air matanya jatuh. ia sudah tidak bisa menghitung seberapa besar rasa rindunya pada orang yang sudah ia anggap sahabat sekaligus kakak itu.
"Galih ini beneran kamu?!" tanya Fathur yang sangat terkejut.
"iya om ini saya Galih"
fathur dengan erat segera memeluk Galih. Ia sudah sangan merindukan cowok itu.
"maasyaallah Galih. udah makin Ganteng aja kamu yah" galih hanya kerkekeh kecil.
Galih menatap sosok perempuan yang ada di samping Fathur yang sedang menggunakan kursi roda itu. "kamu Amira kan?"
amira mengangguk antusias ia sangat senang melihat kedatangan galih. "iya kak"
"kamu udah besar ya sekarang. dulu juga masih pendek sekarang udah tinggi aja"
"hehehe iya kak Galih alhamdulillah"
"semangat yah kamu"
kini mata Galih menatap kearah Tamara.
deg!
mata tamara berhasil terkunci oleh mata cowok itu. dengan cepat Tamara mengalihkan matanya. ia gelagapan tak tahu harus bagaimana. jujur saja rasa bahagia menyelimutinya saat ini. ia menghapus bekas air matanya yang sempat turun. itu semua karena ia terharus sekaligus bahagia.
deg!
deg!
deg!
jantung cewek itu berdetak kecang dikala Galih mendekat. cewek itu hanya mendunduk kaku, ia benar-benar tak tahu hatus bagaimana. pasarnya ia lupa bahwa cowok itu akan pulang hari ini. jika saja Galih hanya bergi beberapa minggu maka ia tak akan segugup ini.
'astagfirullah' batin Tamara.
"Ra!" panggil Galih pelan. ini yang membuat Tamara tak bisa berhenti deg degan saat berbicara dengan Galih. sifatnya yang lembut dan penyayang berhasil membuat tamara merindukan cowok itu.
Tamara menatap Galih. "ya?"
Galih tersenyum "ternyata bener, kamu Tamara. ternyata belum berubah. aku nggak akan salah kenalin kamu. kamu apa kabar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah Cinta
Aktuelle LiteraturSEBUAH CERITA FIKSI!!! Sebuah kisah perjalanan hidup Tamara mengarungi takdir Ini tentang Tamara, anak kedua dari keluarga Pratama yang memputnyia paras cantik. Bukan cuma itu, ia juga di kenal dengan kepintarannya yang berhasil memenangkan banyak l...