Tamara mengusap wajahnya dengan kedua tangannya sambil mengucapkan aamiin ya robbal alamiin. Didalam mesjid yang mewah dan megah itu Tamara terdiam sambil menikmati betapa indahnya mesjid yang saat ini ia duduki. Cewek itu tersenyum setelah merasakan kedamaian yang selalu ia dapatkan saat ia melakukan sholat segala keluh kesahnya telah ia ungkapkan didalam doanya. sejenak Tamara masih terdiam seraya melihat oarang-orang yang ada di sekelilingnya. Tiba-tiba matanya terhenti pada salah satu seorang wanita paruh baya yang juga baru saja melaksanan sholat magrib. Tamara tersenyum ramah ketika ibu itu terlebih dahulu memberinya senyuman hangat. Terlihat wanita itu berjalan mendekatinya meski dengan masih memakai mukenah.
"assalamualaikum" ujarnya.
"waalaikumsalam ibu" balas Tamara sopan.
"Namanya siapa nak?" tanya ibu itu menyentuh tangan Tamara.
Tamara tersenyum "nama saya Tamara bu"
"Nama kamu cantik sekali nak. Ibu suka. Ibu jadi ingat anak murid ibu yang bandel dulu. Mirip banget sama kamu soalnya"
"Hehehe. Mungkin mirip aja bu"
"Ouh iya ibu tinggal djmana? Dekat sini?"
"Iyaa, ibu tinggal deket sini. Kebetulan baru pulang dari ngajar"
"Ibu Kok baru pulang sekarang bu?"
"Iya nak soalnya ibu baru aja beresin masalah di sekolahan tentang pembulihan"
deg!
seketika senyum yang ada diwajah cantik tamara luntur begitu saja. ia jadi teringat sosok dirinya yang dulu juga seorang pembulih. Dan hingga saat ini ia masih sangat merasa bersalah dengan setiap orang yang pernah ia buli.
"emang dia ngpai bu?"
"namanya Cinta, sama seperti namanya itu gadis yang cantik, tapi sayangnya cinta sikap dan perilakunya sama sekali berbeda dengan namanya. cinta itu sukai membuli anak anak yang kurang mampu atau mempunyai kekurangan fisik, yah meskipun ibu akui cinta memang hampis sempurna secara fisik. hari ini cinta benr-benar keterlaluan, dia menyebarkan foto temannya sendiri yang tidak memakai busana" Ujar ibu itu.
"ouh gitu ya bu" balas Tamara dengan senyum kecil. ia lupa meskipun ia membunuh dirinya yang dulu, akan ada tamara yang lain yang juga bisa berbuat sama.
"iya nak. yah meskipun Cinta sering bersikap kasar sama teman-temannya, tapi ibu tau dia juga pasti punya sisi baik sekecil apapun itu, buktinya ibu sering liat dia ngasih buah sama anak-anak pinggir jalan yang mulung."
"tapi ibu yakin dia pasti punya alasan tersendiri kenapa dia harus membuli orang lain"
"itu artinya, mungkin ada sesuatu yang tidak bisa cinta ceritakan, mungkin aja cinta lagi punya masalah sama keluarganya"
"iya nak, ibu juga sebenarnya cukup salut sama cinta. nggak semua perempuan bisa seberani cinta"
sejenak tamara terdiam, ia masih mengingat-ingat segala kelakuannya dulu, kelakuan yang benar -benar berhasil menyayat hatinya. ia benar-benar tak menyangka bahwa ia juga dulu sekeji itu. perempan yang seharusnya lebih perasa dan peka terhadap sesama perempuan lain atau bahkan orang lain. ia tak pantas dianggap seperti perempuan tai seperti apa yang angkasa ucapkan.
seorang iblis.
yah, itu benar. makhluk yang benar-benar jauh dari surga. orang seperti diirnya memang tak pantas merindukan tempat seindah surga, tapi tamara juga manusia biasa yang masih tetap setia dan berusaha menjadi hamba allah yang menjadi keakinannya yang masih mengharapkan surganya. Tapi apakah surga masih mau mengharapkan maklhuk sekeji dirinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah Cinta
General FictionSEBUAH CERITA FIKSI!!! Sebuah kisah perjalanan hidup Tamara mengarungi takdir Ini tentang Tamara, anak kedua dari keluarga Pratama yang memputnyia paras cantik. Bukan cuma itu, ia juga di kenal dengan kepintarannya yang berhasil memenangkan banyak l...