1. Takdir?

20 2 0
                                    


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

"Takdir memang membingungkan. Terkadang takdir terasa seperti hal paling menyakitkan yang pernah ada, tapi terkadang takdir malah menjadi hal paling membahagiakan. Namun, dibalik itu semua ada kebaikan yang telah Allah rencanakan"

.....

Tamara mendudukkan bokongnya di meja riasnya. Rasanya lega sekali akhirnya ia bisa istirahat setelah membersihkan rumah selama berjam-jam. Rumahnya yang terbilang besar membuatnya kewalahan sendiri untuk membersihkannya. Tapi beruntunglah ada Bik Tina yang membantunya setiap hari.


Drrtttt

Drrtttt

Drrtttt

Tamara yang sedang memakai jilbabnya berbalik menatap ponselnya yang bergetar sejak tadi. Cewek itu beranjak dari meja riasnya untuk melihat siapa yang menelponnya.

"Ternyata kak Pandu" ujar cewek itu menarik napas gusar. Ia sudah tahu untuk apa pria itu menelponnya di jam 10 pagi seperti ini. Akhirnya Tamara menekan tombol hijau pada ponselnya dan meletakkannya pada telinganya.

"Assalamualaikum, Ara kakak minta tolong bawain kakak makan siang ya. Soalnya kakak lagi sibuk banget sekarang" ujar Pandu dari seberang sana.

"Waalaikumsalam kak. Kakak mah sibuknya tiap hari. Mara udah kayak istri kakak aja bawain kakak mulu tiap hari. Makanya kakak cari istri sana" ucap Tamara yang bingung pada kakaknya. Di umurnya yang sudah terbilang matang ia belum juga mencari pendamping.

"Hahaha sabar aja kali, kakak juga lagi berjuang kok. Kamu jangan lupa yah bawain makanan kakak. Kamu nggak ada kelas kan?"

"Hmmm, iya-iya nanti Ara bawain. Ara juga nggak ada kelas hari ini"

"jangan sampe telat ya Ra. Nggak kasihan apa liat kakak kelaparan"

"Iya-iya Ara bawain udah ah. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam Tamara..."

Tut

Tut

Tut

Belum sempat Tamara mendengar lanjutan perkataan Pandu. Tamara tidak akan segan memutuskan sambungannya. Ia tau kakaknya itu akan terus bawel padanya.

Setelah merapikan kembali jilbabnya cewek itu bergegas turun dan menyiampan makanan untuk kakaknya. Untunglah ia sudah memasak tadi pagi.

Setelah merapikan makanan Pandu. Tamara berjalan menghampiri Amira kekamaranya.

Tuk, tuk, tuk

"Assalamualaikum dek" ujar Tamara membuka pintu kamar Amira.

"Waalaikumsalam kak, masuk aja"

"kak Ara mau ke kantor Kak Pandu dulu. Mau nganterin makanan biasalah kak Pandu sibuk banget"

"Iya kak, kak Ara hati-hati. Jangan lupa sholat Zuhur"

Bismillah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang