2. Pacaran?!

432 81 17
                                    

"Apa?!!" Suara Dimas menggelegar saat mendengar penjelasan Nadya.

"Anda sudah gila ya?! Kita baru kemarin ketemu. Dan itu karena kasus yang anda alami." Ucap Dimas dengan suara yang masih kuat.

Sekarang mereka lagi diruangan kontrol introgasi. Nadya yang memintanya. Nadya sudah terlihat rapi dan memakai baju yang dibawakan managernya tadi. Managernya pun ada disitu.

Ini tidak seperti bayangannya. Dimas berpikir masalah ini cepat selesai karena pihak korban tidak ingin melanjutkannya. Tapi apa? Kini dia harus menjadi pacar palsu untuk artis itu?

"Tolong pengertiannya pak polisi yang terhormat. Kalau saya keluar begitu saja dari sini yang ada para wartawan bakal merilis artikel kalau saya terlibat dengan obat terlarang itu." Jelas Nadya dengan sopan.

Ya Dimas mengerti itu karena dia artis. Tapi kenapa harus dengan cara itu. Alasan Dimas masih sendiri padahal dia sudah berusia 28 tahun ya karena itu. Dia tidak bisa bergaul lebih lama dengan perempuan. Lebih tepatnya perempuan merasa bosan padanya disamping itu dia juga sedikit pemalu. Dan sekarang, dia diminta berdekatan dengan perempuan. Dan perempuan itu seorang artis papan atas?

Bagaimana pendapat koleganya nanti? Dan bagaimana kalau keluarganya mengetahui itu? Ah Dimas lupa kalau dia sudah diusir oleh ayahnya dan dicoret dari kartu keluarga. Jadi mana ada yang perduli. Lagian ini bisa jadi kesempatannya untuk membuktikan pada ayahnya itu kalau dia tidak mempermalukan keluarga.

"Sebelum saya menjelaskan lebih rinci mari kita saling berkenalan. Nama saya pasti anda sudah tahu jadi tidak perlu saya sebutkan lagi. Lalu nama anda?" Ucap Nadya lagi saat Dimas masih sibuk dengan pikirannya.

"Nama saya Dimas Abinaya." Ucap Dimas lalu menjabat tangan Nadya yang tadi diulurkannya. Lalu melepaskannya secepat mungkin.

"Lalu usia?"

"28 tahun."

"Pasangan?"

"Tidak ada."

"Bagus."

"Apa?"

"Ya bagus dong. Kalau sampai anda punya pasangan kan repot." Ucap Nadya dengan santainya.

"Begini ya. Asal anda tahu saja. Saya ini seorang introvert. Lalu saya saat ini tidak ada orang tua. Beberapa tahun yang lalu ayah saya mengusir saya dari rumah dan mencoret saya dari kartu keluarga. Jadi kalau misalnya saya setuju dengan permintaan anda tadi bakal ketahuan kalau kita pura-pura. Dan juga penampilan saya begini mana mungkin orang percaya?" Jelas Dimas panjang lebar.

"Bagus kalau begitu. Jadi tidak ada orang yang protes. Lalu masalah penampilan itu gampang. Ini tinggal anda setuju atau tidak." Nadya merasa rencananya ini akan berhasil setelah mendengar penjelasan Dimas tadi.

"Dan juga untuk masalah kolega anda tinggal bilang kalau hubungan kita sebenarnya dirahasiakan. Selebihnya anda bisa menambahinya saya tidak masalah. Bagaimana?" Nadya sepertinya berhasil meyakinkan Dimas. Terbukti sekarang Dimas mau menatap mata Nadya.

☆☆☆☆

Sementara di divisi tindakan kejahatan dan kriminal semua orang maksudnya para polisi rekan kerja Dimas lagi sibuk mencari Dimas. Sekarang lagi ada kasus baru dan mereka harus kesana. Tapi ketua divisi mereka menghilang tidak tahu kemana.

"Ya! Masa kalian tidak tahu kemana perginya Dimas?" Ucap Anton yang sudah pusing menanyakan Dimas berada.

"Iya pak kami tidak tahu. Tadi dia bilang keluar sebentar. Tapi sampai sekarang dia tidak kelihatan." Bayu yang menjawab.

"Ini alasanku tidak suka anak muda menjadi pemimpin. Pasti jadi begini. Suka-suka dia saja. Roni. Cepat kau cari di sekitar kantor ini. Siapa tahu dia masih disini." Roni segera berlari keluar setelah mendengar perintah Anton.

My Arrogant Queen ✔ | Takdir Mempertemukan Kita | [Wonsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang