Hai gaes!!! 🤗🤗
Sorry ya gaes semalem libur seminggu. Aku kemrin itu buat book baru Jaeminju di ultahnya Jaemin. Jadi ya gitu.
Oke tanpa nunggu lama lagi, buruan dibaca yuk. 😉
Malam ini Nina mengantar Nadya untuk hadir di pesta pembukaan drama terbarunya bersama para aktor dan aktris lain. Dan juga bersama sang sutradara dan penulis. Awalnya Nadya senang bisa merasakan perasaan baru ini, penulis baru, drama baru, suasana baru. Tapi itu semua lenyap ketika dia berpapasan dengan Kevin, lawan mainnya di drama barunya untuk kedepannya.
Baru saja mau masuk Nadya malah berpapasan dengan pria menjengkelkan itu. Kenapa dia harus sial di awal yang baik ini? Tapi agar orang-orang tidak memperhatikannya hari ini dia harus bersabar menghadapinya.
"Halo Michela. Kamu apa kabar?" Tanyanya sok ramah.
Nadya melihatnya tak minat lalu membalas. "Ya, cukup baik sebelumnya." Lalu Nadya kembali berjalan masuk. Tentu saja pria itu mengikutinya.
"Benarkah? Apa itu karena akan bertemu denganku?" Nadya langsung menghentikan langkahnya. Sekarang mereka sudah berada di dalam restoran.
"Heh. Denger ya, saya menerima tawaran ini duluan, dan entah mengapa anda bisa masuk kedalam drama ini, yang pasti kedepannya saya akan berusaha profesional tapi anda jangan coba-coba berusaha mendekati saya. Itu sangat memuakkan." Nadya melihat pria itu dari atas hingga bawah lalu dia kembali meninggalkan pria itu dan pergi menemui sutradara dan penulis.
Pria itu mematung. Dia terdiam sebentar menatap punggung Nadya kemudian dia tersenyum misterius. Entah siapa yang tau apa yang dia pikirkan sekarang. Sepertinya nanti Nadya tidak baik-baik saja.
Dilain sisi Nadya mulai berinteraksi pada semua orang termasuk kru-kru yang ada disana. Dia harus bersikap ramah kalau ingin kedepannya lancar bukan? Mereka semua membalas Nadya tak kalah ramah dan mereka senang bisa bertemu queen nya dunia akting.
Nadya sekarang memilih duduk bersama aktris yang di drama nanti akan menjadi sahabatnya itu. Dia ingin dekat agar drama mereka nanti bisa cepat mendapatkan chemistry yang bagus.
"Oh Michela. Aku sangat senang bisa satu drama dengan mu." Ucap perempuan itu. Namanya Dela Windya. Dialah yang akan menjadi sahabat Nadya di drama nanti.
"Aku juga. Sebenarnya sudah lama aku ingin satu drama denganmu kak." Nadya tersenyum ramah padanya.
"Ah kamu bisa aja. Queen seperti kamu mau main drama sama aku? Aku boleh merasa senang nggak?" Tanyanya malu-malu.
"Hahaha boleh dong. Kan itu memang kenyataan." Nadya tertawa gemas. Seniornya itu sangat lucu dimatanya. Walaupun Nadya dijuluki queen tapi Dela itu seniornya dalam dunia akting. Jadi Dela debut duluan dibanding dirinya.
Lalu mereka bersulang senang. "Oh ya, kamu memang berpacaran dengan Kevin?" Tanya Dela. Dia merasa Kevin sangat memperhatikan Nadya belakangan ini. Dan juga mereka kembali bermain satu proyek yang sama.
"Apa? Nggak lah. Pacarku bukan dia kali kak. Pacarku orang lain." Bisik Nadya. Walau bukan rahasia lagi tapi dia sedikit malu mengakuinya. Lebih baik mengakui Dimas sebagai pacarnya dari pada pria menjengkelkan itu.
"Oh? Bukan ya? Tunggu jangan bilang yang itu, yang heboh kemarin itu.. apa ya aku lupa. Ah! Yang anak pengusaha itu kan? Yang dari keluarga konglomerat itu." Dela sibuk memukul-mukul lengan Nadya.
"Bener sih kak, tapi ini sakit." Nadya menahan tangan Dela.
"Seriusan? Memang ya queen kita ini seleranya tinggi ya." Dela mengatup kedua tangannya di dada. "Gimana?" Tiba-tiba Dela mendekat melihat wajah Nadya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arrogant Queen ✔ | Takdir Mempertemukan Kita | [Wonsung]
Storie d'amore[LENGKAP] "Hiks!" Perempuan itu berjongkok sambil menangis di kegelapan. Seorang pria yang baru selesai makan malam saat itu mendengar suara aneh berasal dari kegelapan disamping restoran itu. Pria itu mulai mendekat keasal suara. Dia terkejut melih...