Hai gaes!!!
Aku update lagi nihh hehehe😁😁
Karena kemaren gak ada update sampek lama yang baca jadi berkurang. Hmmm aku mau sering update kedepannya. Yeayy!!!
Oke lanjut. Silahkan dibaca yaa~ 😄
Pagi ini kelihatan lebih cerah dari pagi sebelumnya. Sinar matahari menerobos masuk melalui sela-sela horden putih di kamar itu. Seorang pria berulang kali terusik oleh sinar matahari yang terus mengganggu tidurnya.
Dimas menggeliat dan menarik selimut putih yang dipakainya semalaman. Dia pun membalikkan tubuhnya agar terhindar dari matahari pagi itu.
Awalnya biasa saja. Dia kembali memejamkan mata. Tapi dia merasa aneh saat ada seseorang yang ikut membalikkan tubuh kearahnya. Karena penasaran dia pun membuka matanya. Betapa terkejutnya dia melihat seorang gadis berada satu selimut dengannya.
"UWAHH!!!" Dia tersentak dan langsung bangun. Dia sangat panik sekarang. Dia juga memeriksa tubuhnya dibalik selimut. Matanya membulat sempurna. Apa-apaan ini? Apa yang terjadi tadi malam?
"Unghh.. apa sih? Berisik banget." Gadis yang dilihatnya tadi terbangun dan mengucek matanya dalam keadaan masih terbaring.
"Ke-kenapa.. Ke-kenapa kamu ada disini? Kenapa kita bisa tidur disatu ranjang yang sama?!" Tanya Dimas Histeris.
Nadya. Gadis itu adalah Nadya. Dia menatap Dimas lama dan habis itu dia berusaha untuk bangun. "Oh?! Tutupi tubuhmu pake ini!" Dimas melemparkan ujung selimut yang dipegangnya tadi kearah Nadya.
"Ya ampun. Berlebihan deh." Walau berucap begitu Nadya tetap menutup tubuhnya dengan selimutnya.
"Jawab! Kenapa kamu bisa disini?!" Dimas disini benar-benar panik. Masalahnya dia sama sekali tidak ingat kejadian tadi malam.
"Kamu yakin sama pertanyaanmu itu? Lihat, ini tuh kamar aku. Kamu yang seharusnya aku tanya begitu." Ucap Nadya. Dia mencoba melilitkan selimut ketubuhnya.
Dimas melihat sekeliling kamar itu. Benar. Dia berada di kamar gadis itu. Tapi kenapa? Kenapa dia tidur disini dalam.. keadaan seperti ini?
"Terus? Kenapa aku bisa disini? Seingatku aku tidur di rumah Roni." Ucap Dimas dengan gumaman diakhir kalimat.
Nadya meraih sebelah Dimas yang sedang menempel dikepalanya. Sejak tadi pria itu terus mengusap kepalanya. "Kamu beneran nggak ingat?"
Hah? Ingat? Apa yang harus dia ingat? Dari tatapan Nadya entah kenapa ada kejadian buruk tadi malam. Apa ini? Kenapa dia sama sekali tidak mengingat apapun?
"Hah.. serius kamu nggak ingat?" Pertanyaan ini diulang lagi. Sebenarnya apa yang terjadi?
"Aku beneran nggak ingat. Emang apa yang terjadi? Nad.. jangan bikin aku takut." Kini Dimas meraih tangan Nadya dan memohon pada gadis itu.
Nadya menatap tangannya yang dipegang Dimas cukup lama. Lalu dia menatap Dimas yang sekarang memasang wajah frustasi. "Kamu tadi malam itu..."
#Flashback_On
"Uhmm.. maaf.." Setelah ucapan maaf Dimas Nadya terdiam cukup lama. Sampai dia tersadar karena Dimas terus mengeratkan pelukannya.
"Maaf sih maaf. Tapi ini gimana aku bawa kamu ke kamar?!" Ucap Nadya frustasi. Masalahnya Dimas itu sangat berat saat tidak sadarkan diri seperti ini.
"Eungh.." Nadya hanya bisa menghela nafas beratnya saat Dimas terus mempererat pelukannya.
Dengan sekuat tenaga Nadya menggeser tubuh Dimas agar dia bisa menutup pintu. Setelah itu dia mulai memapah Dimas ke kamar pria itu.
"Argh!! Nyusahin banget sih! Lihat aja besok. Bakal aku kasih pelajaran!" Dengan susah payah Nadya menyeret Dimas ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arrogant Queen ✔ | Takdir Mempertemukan Kita | [Wonsung]
Roman d'amour[LENGKAP] "Hiks!" Perempuan itu berjongkok sambil menangis di kegelapan. Seorang pria yang baru selesai makan malam saat itu mendengar suara aneh berasal dari kegelapan disamping restoran itu. Pria itu mulai mendekat keasal suara. Dia terkejut melih...