6. Pertama Kali

353 69 4
                                    

Hai gaes!! Hehe

Stock chapter aku tinggal 2 lg nih...
Aku juga penasaran sih gimana kelanjutan book ini.

Makasih juga atas dukungan kalian hehe aku sangat senang klo kalian suka.

Oke langsung aja dibaca yaa



















#POV Dimas

Aku tidak tahu lagi bagaimana kehidupanku kedepannya. Sejak aku bertemu dengan gadis itu hidupku yang tenang menjadi berantakan.

Seharusnya setelah pulang bekerja aku akan pulang dan tidur seharian sampai besok. Tapi sekarang banyak tempat yang mau aku datangi. Pertama salon. Ya, sekarang aku berada di salon. Untuk pertama kalinya aku pergi ke tempat yang asing ini.

Kami sudah berada di dalam salon. Aku menatap gadis yang bernama Nadya itu. Dia terlihat santai memilih beberapa pakaian. Yang pasti itu untukku.

"Kenapa kau menatapku seprti itu?" Tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari baju-baju itu.

"Aku tahu aku cantik. Tapi dari pada menatapku lebih baik kamu membantuku memilih pakaianmu." Entah sejak kapan dia memakai aku-kamu padaku.

"Hm, haruskah kita melakukan ini?" Pertanyaanku membuatnya menatapku.

"Harus dong. Kan kamu sendiri yang bilang bisa saja orang tidak percaya kalau kamu pacarku dengan penampilanmu itu." Ucapnya sambil menatapku dari atas sampai bawah.

"Tapi..." Ucapanku terpotong karena dia tiba-tiba memberikan 1 stel pakaian padaku.

"Nih, Coba sana. Kita tidak punya banyak waktu. Dari sini ke rumah ibu lumayan jauh." Ucapnya kemudian dia pergi menuju sofa yang disediakan salon itu.

Aku pun berjalan menuju ruang ganti dengan gontai. Style pakaiannya terlihat berbeda dengan pakaian yang biasa ku pakai. Aku mulai memakai pakaian itu. Setelah selesai aku keluar dan menghampirinya.

"Bagaimana?" Tanyaku malas.

"Hmm... ternyata sangat cocok. Ku pikir tidak. Oke kita ambil yang ini. Ayo kita ubah rambutmu." Dia pun menarik tanganku.

Dia menghampiri seseorang yang jenis kelaminnya tidak bisa diprediksi. Maksudku, kalau perempuan tidak mungkin. Karena gaya feminimnya tidak terlihat natural, terlalu dibuat-buat. Dan juga tidak bisa dibilang pria, terlalu gemulai untuk disebut pria.

Wah dia menatapku. Apa maksudnya ini? Apa aku bakal diserahkan pada orang yang.... diragukan gendernya ini?

"Kamu akan ditangani olehnya. Aku akan menunggu disana." Ucapnya lalu dia pergi begitu saja kearah sofa yang tersedia disana.

Aku dan orang itu saling menatap dan dia menarikku untuk duduk. Dia pun memulai pekerjaannya.

Orang itu tidak membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku tanpa sadar tertidur sebentar kemudian dibangunkannya. Betapa terkejutnya aku melihat wajahku sendiri. Ternyata aku bisa jadi tampan begini ya?

Aku pun langsung menghampiri Nadya karena teringat waktu yang mulai sore. Aku melihatnya duduk sambil membaca majalah fashion. Dia mengalihkan pandangannya dan menatapku. Lalu dia berucap.

"Oh sudah? Ayo." Ucapnya lalu beranjak dari duduknya dan berjalan keluar salon.

Reaksi yang tidak terduga. Kupikir dia akan terpesona begitu menatapku. Aku saja sedikit kaget tadi tapi dia menatapku biasa saja. Ah aku lupa kalau dia artis yang sering melihat pria tampan.

Aku mengikutinya menuju parkiran. Tadi aku membawa mobil dan dia naik mobil pribadinya. Tapi sepertinya manajernya sudah pulang.

"Mana manajermu?" Tanyaku setelah kami masuk ke dalam mobil.

My Arrogant Queen ✔ | Takdir Mempertemukan Kita | [Wonsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang