93

2.6K 223 84
                                    

Pagi tadi, sejin sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, jadi sekarang keluarga cho itu sudah berada di rumah mereka.

Sejak adik nya lahir, dohyon belum mau menyapa atau sekedar duduk diam didekat sang adik yang diberi nama Cho Aera.

Dohyon terus menempeli sejin dan bermanja-manja dengan sang ibu, bahkan aera hanya boleh bersama sejin saat sedang menyusu saja, selebihnya dilakukan oleh papi.

"kenapa kakak? Kok mami ga boleh main sama adek?" tanya sejin.

"mi do"

"iya mami nya dodo, tapi kan ada adek juga, jadi mami nya itu mami dodo sama mami aera, oke?"

"dodo"

"terus adek?"

"pi"

"padahal waktu aera masih didalem perut mami, kakak sering sayang sayang dia, sering cium juga kan? Kenapa sekarang gamau deket-deket adek?"

"mi mi"

Dohyon memeluk leher sejin dengan kedua tangan nya dan mengusakkan wajahnya pada dada sejin.

"mami boboin adek dulu sebentar ya? Kasian itu papi dari tadi boboin adek tapi adek ga bobo"

"eungg miii" rengek dohyon.

"kok kakak begini sih nak? Ga kasian sama papi? Adek kan juga harus bobo, atau kakak mau bobo juga? Biar mami boboin sama adek juga ya?"

Dohyon menggeleng pelan dan tetap mempertahankan posisinya, ia sepertinya benar-benar tidak membiarkan mami untuk mengurus aera.

"do?"

"hng"

"boleh ya?" tanya sejin namun dohyon tetap pada posisinya.

"sayang? Ayo dong nak, sebentar aja ya?"

"dodo masa begini?"

"kan udah jadi kakak, masa gamau berbagi sama adek nya? Walaupun ada adek kan mami tetep maminya dodo, tetep sayang dodo, boleh ya nak sebentar aja?"

Akhirnya dohyon melepaskan pelukan nya dan turun dari pangkuan sejin, bayi 19 bulan itu memilih untuk duduk sendirian.

"mami ke adek sebentar ya, nanti mami temenin kakak lagi ya nak" ujar sejin mengusak surai dohyon dan mengecup pipi gembul nya.

Sejin pergi menghampiri seungyoun yang sejak tadi berkeliling sambil menimang aera agar bayi nya itu tertidur, tapi bayi itu masih tak kunjung tidur.

"sama aku aja mas" ujar sejin.

"dodo mana?"

"itu lagi diruang tengah, sini aera nya"

"oke sayang, kalau butuh apa-apa panggil ya, aku ke dodo dulu"

"iya mas"

Seungyoun lalu berjalan menuju ruang tengah untuk menghampiri dohyon.

"hai jagoan" sapa seungyoun duduk disamping dodo.

"kenapa nih anak papi? Kok cemberut gitu mukanya?"

"ngambek hm?" tanya seungyoun memangku dohyon.

"kenapa nak?"

"mi"

"mami? Mami lagi boboin adek sebentar ya, kakak sama papi dulu ya nak?"

Bibir dohyon perlahan melengkung kebawah, wajah nya memerah dan serangan airmata bisa jatuh kapan saja.

Seungyoun langsung memeluk dohyon agar suasana hati anaknya itu bisa sedikit lebih baik.

"kenapa kakak? Cemburu ya sama adek? Adek ga ambil maminya kakak kok nak, cuma sedikit berbagi"

Dear YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang