"laki lo tuh" ujar wooseok menyenggol tangan sejin saat seungyoun masuk ke dalam kelas mereka.
"bacot"
"kita lanjutkan materi minggu kemarin ya, sebelum itu apa ada pertanyaan tentang materi minggu kemarin?" tanya seungyoun.
"gaada pak" jawab seulgi.
"pak saya pak" ujar yuta.
"silahkan yuta"
"minggu kemaren kan bahas saham ya pak, jadi kalau masyarakat biasa gitu mau beli, minimal nya berapa ya pak?" tanya yuta.
"bentar, yuta nomor mahasiswa nya berapa? Untuk nambah nilai partisipasi nya" tanya seungyoun.
"belakang nya 127 pak" jawab yuta.
"oke, jadi gini yuta dan temen-temen mahasiswa, seperti yang sudah saya jelaskan minggu kemaren kalau masyarakat bisa membeli saham suatu perusahaan yang sudah go public, ciri-ciri nya dibelakang nama perusahaan ada keterangan tbk, minimal pembelian saham nya sendiri yaitu 1 slot, dimana 1 slot ada 100 lembar saham, nanti dikalikan dengan berapa harga saham per satu lembar nya" jelas seungyoun.
"ohh gitu pak, makasih atas penjelasan nya pak"
"sama-sama yuta, yang lain paham kan?"
"paham pak"
"sejin paham?" tanya seungyoun saat sejin hanya menundukkan kepalanya.
"eehh paham pak"
"bagus, kalau kamu sakit boleh ke unit kesehatan aja ya"
"iya pak, saya permisi ya pak" ujar sejin.
"silahkan, temen nya sejin tolong dianter ya, takut kenapa-napa ditengah jalan" ujar seungyoun.
"oke pak" jawab midam dan wooseok.
"kita lanjut ya, sekarang kita bahas tentang jenis keuntungan apa saja yang didapat para pemegang saham baik mayoritas ataupun minoritas"
"baik pak"
"lu sakit beneran jin?" tanya wooseok duduk disamping ranjang yang ada di unit kesehatan kampus mereka.
"pusing dikit doang, kurang tidur soalnya"
"kok bisa?"
"gue putus sama kak sunho" jawab sejin.
"lagi? Kenapa?"
"ya kayak yang sebelumnya, dia selingkuh lagi"
"udah berapa kali gue bilang jin, dia itu ga baik, lu nya aja yang mau balikan mulu sama dia" ujar midam.
"iya dam, maaf deh ga dengerin omongan lu"
"terus pak seungyoun tau?" tanya wooseok.
"tau, sejak gue masih pacaran sama sunho aja dia tau, dan pak seungyoun itu temennya kak sunho"
"terus dia ga marah?"
"engga, malah nasehatin gue panjang lebar"
"idaman banget tau pak seungyoun, jangan di sia-sia in, dia aja langsung peka kalau lu sakit, mana ada sejarah seorang bapak cho seungyoun ngizinin mahasiswa ke unit kesehatan kalau ga sakit parah" ujar midam.
"bener tuh kata midam, lu belajar deh buat nerima pak seungyoun, pelan-pelan aja gitu" timpal wooseok.
"takut ah"
"kenapa?"
"ntar gue udah cinta beneran, eh malah ditinggal" jawab sejin memjat pelan kening nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You
Fiksi PenggemarGue ga mau dijodohin kak - sejin Saya ngikut, kalau memang itu yang terbaik - seungyoun Warn! bxb END