Dear You

42

Papa

Pa
Youn gabisa masuk dulu ya pa
Youn cariin pengganti buat sementara

Gapapa youn, kamu fokus aja dulu
Papa ngerti kok, kalau masalah dosen pengganti sementara biar papa yang urus
Kalau udah siap baru kamu masuk kerja lagi ya
Salam buat sejin

Makasih banyak ya pa
Nanti youn sampein
Tapi youn belum bisa mastiin kapan siap nya pa

Iya nak
Gapapa, pokoknya kalian fokus dulu aja sama pemulihan nya, gausah mikirin yang lain ya

Siap pa
Makasih pa

Sama-sama youn

...

"sarapan dulu ya sayang" ujar seungyoun sambil membawa sarapan untuk sejin kedalam kamar mereka.

"mas juga"

"iya, habis kamu"

"gamau, barengan sarapannya" ujar sejin.

"nanti siapa yang nyuapin kamu?"

"aku bisa makan sendiri, pokoknya mas harus sarapan bareng sama aku" jawab sejin.

"yaudah, mas ambil dulu ke bawah ya"

"okee"

"selamat makan" ujar seungyoun saat dirinya dan sejin sarapan bersama diatas ranjang.

"selamat makan" jawab sejin tersenyum kecil.

"enak ga? Mas yang bikin tuh" ujar seungyoun.

"sereal pake susu mana pernah gaenak" jawab sejin yang membuat seungyoun tertawa.

"mas ga ngajar?" tanya sejin.

"engga, meliburkan diri lagian dicariin papa pengganti buat sementara, jadi mas mau santai santai dulu dirumah bareng kamu" jawab seungyoun.

"emang gapapa?"

"gapapa kok"

"kalau jaitan nya udah kering, aku boleh masuk kampus lagi kan mas?"

"gamau istirahat dulu aja?"

"aku pengen punya kegiatan, kalau diem doang dirumah dan ga ngapa-ngapain malah bikin pikiran aku kemana-mana"

"yaudah gapapa, dimana kamu yang nyaman aja, selagi ga ganggu kesehatan kamu" jawab seungyoun.

"okeyy"

Tak lama setelah itu, seungyoun melihat sejin yang tetap makan dengan air mata yang tiba-tiba jatuh.

Seungyoun tersenyum maklum dan mengarahkan ibu jari nya untuk menghapus air mata sejin.

"sayang" panggil seungyoun mengusap pipi sejin.

"maaf" gumam sejin.

"udah jangan dipaksain makan dulu, susah kan makan sambil nahan nangis" ujar seungyoun meletakkan mangkuk sereal nya dan juga milik sejin.

Seungyoun lalu mendekat dan membawa tubuh sejin kedalam pelukannya. Ia lalu mengusap punggung sejin sambil sesekali mengecup kening istrinya itu berharap bisa sedikit menenangkan sejin.