57

3.4K 288 46
                                    

Seungyoun sejin dan orang tua mereka kini sudah berada didalam ruang rawat sejin. Tadi sejin sudah sempat diperiksa oleh dokter yoon, air ketuban memang sudah keluar sedikit, jadi dokter yoon memberikan waktu sebentar untuk sejin.

"jangan takut sayang" ujar seungyoun menenangkan sejin yang menangis terisak dipelukannya.

"adek kenapa nak?" tanya mama lee.

"takut" lirih sejin.

"gapapa sayang, kita berdoa sama-sama ya, jangan stress begini nanti malah kamu yang kenapa-napa" bujuk seungyoun.

"nihh gerak nya cucu oma kuat banget, bilang sama mami nak kalau kamu bakalan baik-baik aja, ya sayang" ujar mama cho mengusap perut sejin.

"kita semua yakin adek bisa, jangan takut lagi, gapapa kok sayang"

"kalau hiks kayak kemarin lagi gimana?" tanya sejin.

"sayang, kok ngomong nya begitu, ga baik ah. Mas percaya sama kamu mas yakin kamu sama anak kita pasti bisa, jangan mikir yang engga-engga ya, kita usaha sama-sama" jawab seungyoun mengusap punggung sejin.

"mas gausah masuk ke ruang operasi ya"

"kenapa sayang?"

"gamau, mas jangan masuk" lirih sejin kembali terisak.

"kok gitu nak? Adek bayi nya pasti pas lahir pengen liat mami papi nya langsung, biarin seungyoun masuk ya sayang" bujuk mama lee.

"gapapa ma, kalau emang sejin nya ga nyaman aku ikut masuk, aku nunggu diluar aja, se nyaman nya sejin aja" jawab seungyoun lalu mengecup singkat kening sejin.

"adek yakin mau sendirian aja didalem?" tanya mama lee.

"engga" jawab sejin yang membuat mereka tersenyum kecil.

"mas temenin ya? Kita jalanin sama-sama apapun itu" ujar seungyoun yang diangguki oleh sejin.

"bawahnya aku basah lagi" ujar sejin.

Mama cho pun langsung menekan tombol yang ada di dekat ranjang sejin agar dokter dapat segera memeriksa keadaan menantu nya.

.

.

.

Saat didalam ruang operasi, seungyoun tidak melepaskan sedikit pun genggaman tangannya dari tangan sejin dan selalu menatap istrinya itu.

Kali ini sejin tidak dibius total seperti melahirkan jiyoun, hanya bius lokal dan sejin dapat merasakan sesuatu yang bergerak diatas perut nya. Sejin juga terus menatap seungyoun dan sesekali mengeratkan genggaman tangan mereka.

Seungyoun tersenyum sambil sesekali mengecup pipi istrinya itu, satu tangan seungyoun juga terus mengusap surai sejin, seungyoun juga terus membisikkan kata-kata penenang untuk istrinya itu.

Tak berapa lama dokter yoon menganggkat keatas bayi mereka yang diiringi dengan tangisan keras dari bayi itu.

Seungyoun dan sejin sama-sama mengalihkan pandangan mereka untuk melihat bayi mungil itu.

"dibersihin dulu ya mami papi" ujar dokter yoon.

Seungyoun tersenyum hangat menatap sejin, ia menyatukan kening nya dan kening sejin, air mata keduanya mengalir seiringan dengan tangis bayi mereka yang terus terdengar.

"kamu berhasil, makasih sayang" ujar seungyoun sebelum mengecup singkat bibir sejin.

Tak lama setelah itu, dokter membawa bayi nya mendekati sejin dan seungyoun. Lalu meletakkan bayi itu keatas dada sejin.

Dear YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang