40

3.1K 294 26
                                    

Seungyoun terbangun dengan merasakan sakit di dada dan kepalanya. Ia melihat kesamping yang ternyata ada papa mama cho dan juga jinhyuk.

"youn" panggil mama cho.

"ma, sejin aku mau ketemu sejin" ujar seungyoun berusaha untuk duduk.

"pelan-pelan nak"

"ma anak aku ma"

"iya sayang iya, kamu yang kuat yaa, malaikat kecil kalian udah bahagia disana, kamu harus kuat youn, sejin butuh kamu" ujar mama cho memeluk seungyoun.

Semuanya sudah mengetahui apa yang terjadi dari dokter yang menangani proses operasi sejin tadi.

"aku denger dia nangis ma, aku denger suaranya"

"iya nak, Tuhan pasti punya rencana lain, kamu harus ikhlas, kalian punya malaikat yang nunggu di surga, anak kamu pasti gamau papi nya begini"

"sejin gimana ma?"

"sejin punya kamu, kamu juga punya sejin, kalian berdua pasti bisa ngelewatin ini semua"

"youn gue turut berduka cita ya" ujar jinhyuk menepuk pelan pundak seungyoun.

"makasih hyuk"

"aku mau ketemu sejin ma"

"yaudah yuk, pelan-pelan turun nya nanti makin pusing"



Seungyoun lalu keluar dari ruangan itu dan berjalan ke ruang rawat sejin. Saat masuk kedalam, seungyoun dapat melihat sejin yang masih belum sadar.

"youn" panggil ayah mertua nya dan langsung merangkul seungyoun.

"papa turut berduka cita ya, papa berdoa semoga kamu dan sejin tetap kuat untuk jalanin ini semua"

"makasih ya pa"

Seungyoun lalu berjalan mendekati ranjang sejin dan duduk dikursi yang ada disamping ranjang nya.

Seungyoun memegang tangan sejin dan mengecup punggung tangan nya. Menatap wajah sejin yang damai.

"sayang maaf" lirih seungyoun mengusap surai sejin dan kembali mengecup punggung tangan nya.

Seungyoun kembali meneteskan air matanya saat mengingat betapa bahagia nya sejin saat berbicara dengan bayi nya yang saat itu masih didalam kandungan.

Seungyoun masih ingat dengan jelas bagaimana bahagia nya sejin saat mulai merasakan pergerakan bayi mereka. Bagaimana raut wajah bahagia sangat terpancar saat sejin mulai merasakan kontraksi nya. Sangat jelas diingatan seungyoun bagaimana kesedihan sejin saat dirinya belum mengandung buah hati mereka.

Seungyoun benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi sejin saat mengetahui bahwa anak mereka tidak dapat diselamatkan. Mereka sama hancur nya, tapi bukankah sejin akan lebih terpukul.

Saat itu, sejin sangat bahagia mengetahui bahwa calon anak pertama mereka seorang perempuan. Sejin membeli segala macam aksesori untuk anaknya nanti, bermacam-macam pita, ikat rambut, bando, gaun, sepatu, semuanya dipilih sejin langsung, bahkan semua perlengkapan bayi berwarna pink sudah disiapkan.

"eungh"

Seungyoun tersentak dari lamunannya saat mendengar suara sejin.

"sayang" panggil seungyoun.

"mas dingin" gumam sejin pelan.

Mama lee langsung mendekati sejin saat tau anak bungsu nya itu sudah sadar.

Seungyoun pun langsung merapatkan selimut sejin agar istrinya itu tidak kedinginan.

"dingin" lirih sejin menggenggam kuat tangan seungyoun.

Dear YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang