Won't change (Editing Process)

Chapter 26: Tomoyo (edited)

Amamiya Masaki menatap cicit kesayangannya itu cukup lama. Ia tidak tahu apa yang dipikirkan cicitnya itu. Kalau ia bisa memilih ia tentu ingin Sakura tidak terlibat sama sekali tapi ia tahu itu tidak mungkin. Sakura merasa kalau ini semua adalah tanggung jawabnya dan kalaupun dia mencoba ia tidak mungkin bisa menghentikan putri dari cucu kesayangannya itu. Dia dan Nadeshiko sama-sama keras kepala, kalau mereka sudah bertekad untuk melakukan sesuatu tidak ada siapapun yang bisa mengubah pikiran mereka. Lagipula ini adalah takdir, meski menyedihkan tapi ia tidak bisa melakukan apa-apa selain membantu Sakura dengan caranya sendiri. Sekalipun ia mungkin harus menggelontorkan dana yang cukup besar demi membantu cicitnya dan menjamin keselamatannya dia akan lakukan.

"Kami tentu akan mencoba membantu sebisa kami Sakura, kakek ataupun bibimu tidak mungkin membiarkanmu menghadapi semua ini sendirian."

Sonomi menganggukan kepalanya setuju dengan perkataan kakeknya.

"Itu benar, kami mungkin tidak punya kekuatan sihir tapi meneliti adalah hal yang bisa dilakukan. Aku tidak akan membiarkan keselamatanmu atau Tomoyo terancam Sakura."

Mendengar perkataan Sonomi Masakiter kejut, jadi bukan hanya Sakura namun juga Tomoyo? Bagaimana bisa Tomoyo terlibat dengan ini semua? Dan lagi dari kata-kata Sonomi sepertinya dia sudah tahu hal ini cukup lama. Kenapa dia tidak mengatakan apapun padanya?

"Sonomi kau sudah tahu hal ini cukup lama?."

Sonomi mengangguk, ia sebenarnya merasa tidak enak dengan kakeknya namun ia tidak mungkin bisa menceritakan hal yang sudah Sakura sembunyikan mati-matian kepada siapapun termasuk kakeknya sendiri. Ia sadar sekarang ada alasan kenapa Sakura tidak mengatakan apapun tentang hal ini selain kepada Touya yang sepertinya sudah tahu cukup lama dan ikut-ikutan merahasiakan hal ini.

Sakura ingin melindungi mereka, orang-orang yang mengejarnya terlalu berbahaya. Bahkan dengan banyaknya bodyguard yang ia miliki mereka semua tidak akan bisa mengimbangi pasukan Fei Wong Reed yang diciptakan hanya untuk membunuh. Para bodyguardnya tidak dilatih untuk hal yang sama, orang-orang yang bisa mengimbangi kemampuan para makhluk itu adalah para ninja yang ikut bergabung karena mereka semua ingin melayani Tomoyo setelah Tomoyo menyelamatkan Kurogane.

Ia bahkan tidak tahu kalau Ninja seperti mereka masih ada di Jepang. Dia sendiri tidak tahu dari mana asal mereka dan mereka hanya memberitahukan nama samaran mereka. Yang mengetahui nama asli mereka semua hanyalah Tomoyo yang menjadi tuan mereka. Mereka hanya setia kepada Tomoyo seperti para bodyguardnya yang setia padanya. Bahkan ia tidak tahu nama asli Kurogane sekalipun ia sudah menganggapnya seperti anak laki-lakinya sendiri.

Saat ia mendapatkan kabar kalau putrinya dan keponakannya diserang dari Kurogane dia benar-benar marah. Ia juga langsung mengerahkan orang-orangnya untuk meneliti makhluk apa sebenarnya mereka ini. Menyerupai manusia namun tidak memiliki aspek-aspek yang dimiliki manusia biasa. Mereka bagaikan senjata yang dibuat hanya untuk membunuh, ia sama sekali tidak tahu seperti apa Fei wong Reed namun ia tahu tidak mungkin keponakannya itu menghadapi semua ini sendirian. Dia butuh bantuan dan sebagai bibinya ia tidak mungkin membiarkan Sakura menghadapi semua ini sendirian meskipun Sakura tidak ingin di bantu.

"Aku merahasiakannya dari kakek karena tidak ingin kakek terlalu khawatir, aku juga sudah lama meneliti para makhluk yang menyerang Sakura tapi hasilnya masih belum lengkap. Aku berencana memberitahu kakek setelah penelitian ini selesai. Tapi Sakura malah di serang kembali."

Mendengar penjelasan cucunya Masaki mengangguk mengerti, lagipula dia mengerti kenapa Sonomi ikut merahasiakan hal ini padanya. Dia tidak mau ia mengkhawatirkan hal yang belum jelas apalagi ia memang sudah tua, sekalipun dia masih sehat di masa tuanya dan hidup melewati anak-anaknya yang meninggal lebih dulu darinya terlalu khawatir hanya akan membuat ia stress dan kesehatannya menurun.