Bertahun-tahun telah berlalu. Sakura sekarang sudah kelas empat SD dan dia memakai seragamnya seperti biasa namun berbeda dengan Sakura dalam anime dia memutuskan memanjangkan rambutnya seperti di kehidupannya yang dulu. Setelah Sakura selesai mengikat rambutnya iapun turun ke lantai bawah untuk makan dan pergi ke sekolah bersama kakaknya seperti biasa. Kakaknya sudah masuk SMA dan Sakura sudah kelas empat SD. Tentu dia bertambah tinggi sekarang tapi tetap saja kakaknya lebih tinggi darinya dan tetap menyebutnya monster sampai sekarang, meski begitu dia tidak terlalu memikirkan ledekan Touya karena dia sudah terbiasa dengan hal itu.
Sakura memakai sepatu rodanya dan pergi ke sekolah seperti biasanya bersama kakaknya yang pergi menggunakan sepedanya ketika ia melihat seorang lelaki berambut abu-abu dan memakai kacamata tampak menunggu mereka di persimpangan. Siapa lagi kalau bukan Yukito? Tsukishiro Yukito adalah sahabat Toya yang juga merupakan orang yang tokoh utama dalam cerita sukai sebelum dia menyadari perasaannya pada Syaoran, tokoh utama pria yang sebenarnya di dalam anime yang dia tonton di kehidupannya yang sebelumnya. Tapi karena Sakura yang sekarang adalah orang yang mengingat kehidupan masa lalunya dia tidak tertarik sama sekali pada Yukito karena dia tahu perasaan itu bukan cinta tapi sihir mereka yang saling tarik-menarik.
"Selamat pagi Sakura."
Ujar Yukito sambil tersenyum yang tentu di balas senyuman kembali oleh Sakura.
"Selamat pagi kak Yukito."
Merekapun pergi ke sekolah mereka masing-masing. Sama seperti episode satu dalam seri anime itu Yukito melemparkan permen pada Sakura. Tentu dia tangkap karena menurutnya mubazir jika jatuh ke tanah dan dia makan sambil melaju sepatu rodanya menuju sekolahnya.
"Sakura selamat pagi."
Mendengar suara anak perempuan yang dia kenali diapun membalas sapaannya.
"Pagi Tomoyo."
"Pagi Sakura."
Keduanyapun pergi ke ruang loker untuk meletakkan barang-barang mereka.
"Tapi memberimu hadiah saat dia akan pergi, dan kau langsung memakan permennya begitu saja rasanya aku ingin merekamnya!"
"Mubazir kalau tidak di makan, lagi pula aku tidak tertarik pada kak Yukito."
Ujarnya sambil meletakkan sepatu rodanya di dalam loker dan mengambil sepatu putihnya.
"Aku tahu tapi adegan tadi itu manis sekali!"
Sakura tertawa paksa mendengar perkataan Tomoyo. Gadis ini sama sekali tidak berubah sejak dia mengenalnya.
Di dalam kelas Sakura mulai memikirkan Cerberus. Seperti dalam cerita, semalam dia mendapatkan mimpi tentang pertarungan terakhir dengan Yue. Itu berarti ini adalah hari dimana ia akan bertemu dengan Cerberus untuk pertama kalinya.
Tanpa sadar Sakura menggambar Cerberus di bukunya, Tomoyo tidak sengaja melihatnya dan bertanya padanya karena penasaran namun Sakura tidak sempat menjawab pertanyaannya karena guru mereka memintanya melanjutkan membaca halaman yang gurunya bacakan di depan kelas.Sakura tidak langsung pulang karena latihan klub cheerleader dia mengganti pakaiannya dan mengikat satu rambut panjangnya. Saat semua orang berkumpul di lapangan guru pembimbingnya memintanya memberi contoh, tentu dia melakukannya dengan baik. Semua orang bahkan memberikannya tepuk tangan termasuk Chiharu yang satu klub dengannya. Setelahnya mereka latihan menangkap banton tapi karena Sakura terbayang dengan mimpinya tongkatnya terjatuh. Untungnya tongkat itu tidak jatuh ke wajahnya seperti di anime tapi jatuh ke tanah.
Setelah kegiatan klub selesai Sakura pulang ke rumahnya dan melihat jadwal di papan tulis putih. Ayahnya akan pulang telat malam ini. Yah dia sudah tahu jadi dia meletakkan tasnya di kamarnya dan mengganti pakaiannya sebelum kemudian turun kembali ke lantai bawah untuk mengambil puding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Won't change (Editing Process)
FantasiaY/N L/N di diagnosa mengidap leukemia dan umurnya tinggal tiga bulan lagi. Meski begitu dia tersenyum dan menjalani sisa hidupnya dengan tenang karena tidak ingin memiliki penyesalan setelah meninggal. Di detik-detik terakhirnya saat dia terfikir se...