Chapter 17: Masalah Fuyuki (Edited)

223 24 3
                                    

Matahari bersinar di pagi hari, sinar matahari yang masuk lewat jendela mengganggu seorang gadis yang berambut hitam kebiruan ikal. Gadis itu menguap kecil dan menengok ke sampingnya menemukan seorang laki-laki berambut hitam dengan kulit tan tampak tidur dengan nyaman di sebelahnya tidak terganggu sama sekali dengan sinar matahari pagi. Fuyuki tersenyum melihat Touya yang sedang tidur dengan nyenyak, dia sudah bekerja keras selama tiga minggu ini. Fuyuki menatap jari manis tangan kanan Touya menemukan tanda melingkar mirip cincin yang identik dengan tanda di jari manis tangan kanannya juga. Meski tidak sengaja dia senang bisa menikah dengan Touya. Meski tidak sengaja dia senang bisa bersama dengan Touya. Touya juga sepertinya senang bersamanya, dia juga menghormati keputusannya untuk tidak memperbolehkan dia menyentuhnya sebelum mereka lulus. Semalam dia juga tidak mencoba melakukan apa-apa padanya selain memeluknya dan sampai sekarang Touya masih tidak melepaskan pelukannya dari pinggangnya membuatnya tampak imut seperti anak kecil di matanya. Seandainya dia bisa mengambil handphonenya yang dia letakkan di meja belajar untuk di re charge semalam dia pasti sudah memotret Touya saat ini dan menyimpan foto itu dalam folder rahasia di laptopnya agar orang lain tidak bisa melihatnya. Tapi sayangnya posisi mejanya tidak dekat dengan tempat tidurnya dan hal ini membuat dia hanya bisa mengabadikan hal ini dengan ingatannya. Ckckck benar-benar sayang sekali.

"Fuyuki kenapa kau menatapku begitu?, ayo tidur lagi."

Ujar Touya yang tampak membuka sedikit sebelah matanya. Fuyuki yang agak malu ketahuan sedang menatap wajah suaminya membuat wajah gadis itu agak memerah. Touya tersenyum jahil melihat reaksinya.

"Kenapa wajahmu memerah Fuyuki? Ingat apa yang ku lakukan padamu semalam?"

Fuyuki yang malu langsung memukul wajah Touya dengan bantal. Touya memang tidak melakukan hubungan badan dengannya tapi tidak berarti dia tidak melakukan yang lain seperti menciumi wajahnya, memeluknya dan menggodanya sesekali. Mengingat hal itu wajah Fuyuki makin menjadi merah padam. Touya tertawa kecil melihat ekspresi wajah Fuyuki yang tampak lucu di matanya dan menarik gadis itu kembali ke pelukannya.

"Touya lepaskan."

Fuyuki mencoba melepaskan diri dari pelukan Touya namun Touya bukannya melepaskan Fuyuki malah memper erat pelukannya membuat istrinya tidak bisa kabur.

"Tidak mau kau terlalu manis ini benar-benar bahaya. Aku takut kau di
ambil orang."

Wajah Fuyuki makin memerah mendengar kata-kata manis suaminya. Bagaimana bisa dia sangat jahil dan suka menggodanya? Dia sama sekali tidak mengerti. Seandainya para perempuan yang menyukai Touya melihat sisinya yang seperti ini ia tidak tahu apa yang akan terjadi. Saingannya mungkin akan tambah banyak. Mengingat hal itu Fuyuki mengembungkan pipinya dan berkata.

"Harusnya aku yang bilang begitu pada seseorang yang mendapatkan surat cinta dua kali seminggu."

Mendengar rasa cemburu di balik sindirannya Touya makin tersenyum lebar. Fuyuki saat cemburu benar-benar imut. Dia ingin mengabadikan moment ini dengan kameranya sayang sekali handphonenya sedang di charge bersebelahan dengan handphone Fuyuki.

"Aku tidak tertarik pada orang lain selain kau Fuyuki jadi kau tidak perlu khawatir."

Fuyuki menghela nafasnya. Touya memang benar, selama ini tidak pernah ada kabar kalau ada perempuan yang lebih dekat dengan Touya selain dirinya. Jadi dia bisa merasa lega tapi sebaliknya Fuyuki berteman dengan banyak orang dan banyak di antaranya yang merupakan laki-laki. Tidak aneh kalau Touya cemburu melihat dia di dekati oleh laki-laki lain.

"Kalau begitu kau juga tidak perlu khawatir Touya, lagipula kita sudah menikah. Apa yang kau khawatirkan?"

Touya sadar Fuyuki memang benar, mereka sudah menikah dan sumpah mereka membuat mereka akan selalu bersama satu sama lain bahkan setelah kematian mereka nantinya. Jikapun mereka berengkarnasi Fuyuki akan selalu berakhir bersamanya jadi sebenarnya dia tidak perlu khawatir sama sekali. Apalagi Syaoran bilang jika ada yang mencoba memisahkan mereka orang itu akan kena imbasnya. Mengingat hal ini mood Touya kembali membaik dan tersenyum miring kepadanya.

Won't change (Editing Process)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang