~Tiga Belas ~

2.1K 274 101
                                    



= Selamat Membaca =
________________________






Aku suka saat kamu cemburu,
karena ketika hal itu terjadi,
aku tau sedalam apa kamu mencitaiku.





Terimakasih kepada semesta yang telah memberi kesempatan kepada Shani dan Gracia untuk berduaan saja.

Belum lama Naomi dan Veranda harus kembali ke kampus karena sepertinya handphone Naomi tertinggal di perpustakaan. Hal ini di manfaat kan oleh Gracia untuk bisa melancarkan aksi pendekatan nya pada sang bidadari. 

Lihatlah, gadis kang gombal itu sedang berbaring di karpet dengan kepala yang berbantalkan paha Shani. Sementara sang empunya sedang asyk menonton drama korea yang sedang hangat-hangat nya. Tangan kanan Shani melingkar di leher Gracia, sesekali mengusap pipi gadis itu. Sementara tangan kiri Shani sibuk mengelus rambut Gracia.

"Kamu gak laper sayang?" tanya Gracia sambil mendongak, sontak membuat Shani menunduk menatap wajah Gracia.

"Laper..., tapi enggak tau pengen apa" jawab Shani sambil menarik pelan hidung Gracia yang sejak tadi seolah menantang dirinya "Kamu mau apa?" tanya nya pada Gracia. 

"aku sih terserah kamu" jawab Gracia

"masa terserah aku, gak inisiatif banget sih kamu tuh"

Gracia terkekeh pelan, sebelah tangan nya terulur menyentuh pipi Shani dan mengelusnya "Kamu chat Kak Ve aja ya tuh pake hp aku" ucap Gracia, karena ia tahu jika Shani sedang tidak ingin mengaktifkan hp nya. Alasan nya sederhana, Shani sedang malas menanggapi Chat atau telpon dari Vino "minta tolong kak Ve beli makanan pas pulang" lanjut Gracia membuat Shani mengangguk.

"iyaa terserah kamu" 

"yaudah, minta tolong hp aku nya di tas" ucap Gracia sambil menunjuk tas kecil nya yang tergeletak tak jauh dari Shani.

Tangan Shani bergerak mengambil hp dari tas Gracia. Shani menahan hp milik Gracia cukup lama sebelum memberikan pada pemiliknya. Kedua mata Shani kini fokus menatap layar hp Gracia yang menyala. Matanya membulat, menatap tak percaya pada apa yang di lihat nya.

48 pesan di terima

33 panggilan tak terjawab

Mata Shani memanas di susul perasaan nya yang mulai tidak nyaman. Ada perasaan tidak suka yang tiba-tiba saja menyeruak di hati Shani, membuat Shani seketika lupa pada rasa laparnya.

"banyak banget Chat sama panggilan tak terjawab nya" ucap Shani tak suka.

Gracia yang tadi sedang menenggelamkan wajah nya di perut Shani, merubah posisi menjadi menatap Shani.

"Banyak gimana? hp nya kan aku silent dari pagi. jadi aku gak tau" jawab Gracia sambil memperhatikan ekspresi Shani yang berubah drastis.

"ya ini nih, liat aja sendiri" kesal Shani sambil menyimpan hp Gracia diatas perut gadis itu.

"Gak penting juga siapa, katanya mau Chat kak Ve"

"Males ah!" jawab Shani acuh lalu membuang pandangan nya, kembali menatap layar Tv.

Namun tak bisa Shani pungkiri, rasa penasaran nya kini semakin besar, ingin tau siapa yang mengirim Gracia pesan sebanyak itu, ingin tau juga siapa pelaku yang melakukan panggilan sebanyak itu hingga membuat Shani resah setengah mati.

Shani masih menunggu apa yang akan di lakukan Gracia, namun gadis itu malah merubah posisi menjadi duduk.

Shani melirik dari ekor mata nya, memperhatikan apa yang akan di lakukan Gracia. 

Let The Love ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang