~Dua puluh dua~

1.6K 238 43
                                    

Rindu tidack? 😌







Sthiraa_ VS -Nubivagant-







=Karena Cinta, tak hanya tentang rasa.

Tapi juga pengorbanan yang nyata =








||







= Selamat membaca =

_________________________________










"Silahkan pulang!"

Satu kalimat yang membuat Gracia tercengang. Ia diam beberapa saat, berusaha mencerna kalimat Reynan barusan.

"Maaf. Maksud Om?" Tanya Gracia memastikan.

"Kamu tidak mendengar apa yang saya katakan?"

"Tapi Om..

"Silahkan pulang Shania Gracia"

Tanpa mau memaksakan kehendak, Gracia akhirnya berdiri. Di susul dengan Reynan yang juga ikut berdiri.

"Kalau begitu saya pamit dulu Om" ucap Gracia yang hanya di jawab anggukan oleh Reynan.

Dengan langkah gontay diiringi beberapa oleh-oleh pertanyaan di kepalanya, Gracia keluar dari rumah Reynan.

Sekilas ia berbalik lalu menatap rumah Reynan. Mendongak menatap lantai dua, berharap ada Shani disana. Namun nihil.

"Gini amat naksir anak orang" gumam Gracia lalu merogoh saku celananya, mengambil kunci motor lalu pergi meninggalkan rumah Shani.

Sementara Reynan masih duduk di tempatnya.

"Bi, tolong panggilkan Nona Shani" titah Reynan pada salah satu Asisten rumah tangganya.

"Baik pak"

Tak lama Shani muncul, di susul dengan Veranda yang mengekor di belakang Shani. Ia penasaran dengan hasil pertemuan Reynan dengan Gracia tadi.

"Papa manggil Shani?"

"Iya sayang" jawab Reynan dengan senyum khasnya "Sini duduk deket papa" lanjutnya sambil menepuk tempat kosong disampingnya. Sementara Veranda duduk di sebrang Shani dan sang Papa.

"Gimana pah?" Tanya Shani tak sabar. Sungguh ia penasaran dengan apa yang akan di katakan oleh Reynan.

"Apanya gimana?" Tanya Reynan membuat Shani menghela nafas.

"Gracia" jawab Shani cepat.

"Kamu yakin sama gadis itu?"

Shani mengangguk semangat. Tentu saja ia yakin 1000%. Karena jika ia tidak yakin, ia tidak akan mau repot-repot menentang sang papa.

"Seyakin apa?"

"Yakin banget. Gak pernah Shani ngerasa seyakin ini sama orang kecuali Gracia. Shani harap papa mau ngerti dan mau nerima Gracia sebagai pacar Shani"

Reynan diam lalu tersenyum tipis saat melihat kesungguhan Shani. Tangannya terulur menepuk kepala Shani beberapa kali.

"Kamu kalo ada maunya emang mirip banget sama mama" ucap Reynan "Tukang maksa" lanjutnya sambil terkekeh pelan.

Let The Love ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang