~Tujuh~

2.5K 296 26
                                    










= Selamat Membaca =

*************************







-Kalimat-kalimat klasik yang sering tak kamu hiraukan, suatu saat akan menjadi kalimat yang kamu rindukan-








Shani bergerak gelisah di tempat tidur nya, berkali-kali ia mengubah posisi, tak jarang berguling kesana kemari. Kini ia malah menggigit kuku jari nya, bingung memikirkan hal yang sederhana tapi ternyata tak sesederhana kenyataan nya.

Tangan kanan nya sejak tadi menggenggam benda canggih berbentuk persegi panjang, dengan logo buah di gigit di belakangnya, tak lupa tiga kamera yang menjadi ciri khas betapa berkelasnya Hp miliknya ini.

Hp di genggaman nya ia hempas begitu saja, bibir mungil nya mengeram pelan menandakan ia sedang kesal. Seumur hidup nya Shani tak pernah merasa se salah tingkah ini, sebingung ini dan secanggung ini hanya karena akan mengirim pesan pada seseorang.

Sejak satu jam yang lalu, dia hanya melakukan kegiatan ketik hapus, ketik hapus, dan berakhir dengan hapus semua.

Ini semua hanya karena gadis yang dengan kurang ajarnya mengedipkan sebelah mata, seolah menggoda Shani tadi siang. Bayangan senyum manis nya hingga kini masih segar di ingatan, hal itu pula yang menyebabkan shani bingung harus mengirim pesan apa.

Shani sempat beberapa kali memperhatikan foto Profil milik Gracia, tak jarang Shani mengulum senyum nya saat melihat dengan sekasama penampilan gadis itu.

Kaos warna ungu, jeans hitam panjang di padukan dengan sneaker warna putih, tak lupa Snapback warna hitam yang menjadi penutup kepala nya. Pose nya tidak ada yang istimewa, hanya saja senyum yang menunjukkan gigi gingsul nya itu sukses membuat hati Shani meronta.

"Arghh Gracia" gumam Shani sambil menutup wajah dengan kedua tangan nya "mau chat aja susah banget sih" lanjutnya seraya menghembuskan nafas kasarnya.

Kepala Shani menoleh ke samping, tangan nya terulur meraih hp yang sempat ia hempas tadi. Segera ia membuka aplikasi Chat nya, kembali mengumpulkan kekuatan untuk mengirim pesan.

Halo Gracia, Aku Shani

Shani menggeleng "formal banget" ucap nya, lalu kembali menghapus pesan tersebut.

Gracia, ini Shani. Kamu lagi apa?

"Ah enggak, kaya ini budi"

Gumam Shani, lalu menghapus nya kembali

Gracia, mau ke toko buku gak?

"Aah sok akrab"

Shani menarik nafas nya perlahan, kembali menghembuskan nya "okee ini aja" ucap Shani lalu kembali mengetik sesuatu di layar hp nya.

Shani : Haii -send

Shani kembali menghempas hp miliknya, helaaan nafas lega lolos dari bibir Shani. Tak lama Shani merasakan getaran di hp nya, segera ia meraih dan melihat siapa yang mengirimnya pesan.

Senyum Shani mengembang sempurna saat melihat nama Gracia muncul di sana, segera ia membaca apa balasan dari gadis itu.

Gracia : Haii bidadari, kok seneng banget bikin aku nunggu, udah 7 jam 33 menit 37 detik loh semenjak aku kasih no hp aku.

Shani terkekeh pelan, beberapa kali ia membaca ulang pesan yang dikirim Gracia tanpa berniat membalas nya, sungguh Shani baru kali ini merasa sesenang ini hanya karena sebuah pesan.

Let The Love ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang