~Lima Belas~

2.4K 280 69
                                    





=Selamat Membaca=
________________________

||


-Maaf kan aku yang terlalu mencintaimu,
Terlalu ingin kamu menjadi milikku,
Padahal aku tau, bahwa kamu milik dia,
Tapi aku tak akan menyerah begitu saja-

||

Si gadis sempurna bernama Shani Indira kini sedang sibuk merapikan diri, sejak tadi ia anteng menatap pantulan nya di cermin. Tersenyum tipis bukan karena melihat wajah nya yang manis, namun karena ia sedang bahagia karena akan pergi bersama Gracia.

Merasa penampilan nya sudah cukup sempurna, Shani segera meraih tas selempang nya, melangkah keluar lalu berjalan menuju kamar Veranda.

Mengetuk pintu dua kali, lalu meraih handle pintu, memutar nya lalu masuk.

"Kakak.." Panggil Shani membuat Veranda menoleh lalu tersenyum. Mengalihkan pandangan dari cermin, lalu berjalan mendekat ke arah Shani.

"Tumben udah siap? semangat banget. padahal berangkat nya satu jam lagi loh"

Shani mengangguk sambil mengulum senyum nya. Rasanya tak ada yang bisa ia ungkapkan saat ini. Rasa bahagia nya hanya bisa ia ungkapkan lewat senyuman, lalu pelukan yang sekarang ia lakukan pada Veranda.

"Kaya nya ada yang lagi seneng banget?" Veranda dengan lembut mengelus puncak kepala Shani, sesekali mengelus punggung adik bungsu nya ini "Apa ada sesuatu yang kakak belum tau?"

Lagi, Shani mengangguk dalam pelukan.

"Gak tau rasanya lagi seneng banget"

Hanya satu kalimat itu yang bisa Shani ucapkan.

"Karena Gracia?" Veranda masih terus bertanya, menggoda adik bungsu nya yang semakin tenggelam dalam dekapan.

Hati Veranda ikut bahagia, seperti ikut merasakan apa yang Shani rasakan. Selama hidup nya, Veranda baru melihat Shani sebahagia ini, sesenang ini.

Bahkan semenjak mengenal Gracia, Shani terlihat lebih ekspresif. Bisa menunjukkan banyak tingkah aneh, menunjukkan rasa kesal, cemburu, tak suka, atau banyak hal lain nya.

"Kamu gak mau kasih tau nih kenapa?"

Shani menarik diri, beralih fokus menatap Veranda. Mengulum senyum malu-malu, sesekali menggigit bibir karena tak kuat menahan hasrat untuk tersenyum lebih lebar lagi.

"Aku sama Gracia udah...."

Ekspresi Veranda tiba-tiba berubah drastis. Tatapan mata yang tadi lembut kini berubah kalut. Cemas tiba-tiba akibat kalimat menggantung yang Shani ucapkan barusan.

Apa yang gadis itu lakukan pada Shani?

Demi Tuhan jika gadis itu berani berbuat lebih jauh, sudah Veranda pastikan bahwa ia akan menggantung Gracia di tiang bendera.

Let The Love ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang