~tiga~

2.8K 307 52
                                    







= Selamat Membaca =

**************************








-Bahkan Akal sehat ku mendadak demam
Ketika aku mencintaimu-






Matahari mulai menunjukkan eksistensinya, memancarkan sinarnya dengan malu-malu.

Seorang gadis cantik membenarkan letak Snapback kesayangan nya, memastikan bahwa ia mengenakannya dengan tepat tanpa miring sedikitpun. Outfit yang ia pilih hari ini cukup membuat nya tersenyum puas. Dia memilih mengenakan tangtop warna hitam, dibalut kemeja kotak-kotak yang sengaja tidak ia kancing semua.

Jeans hitam robek-robek serta sepasang sneaker dengan warna yang senada dengan jeans nya, Menambah kesan simple pada penampilan nya. Namun sudah dipastikan banyak mata yang tidak bisa melewatkan pesonanya.

Gracia mengambil tas selempang nya, menyampirkan nya di bahu lalu segera turun untuk sarapan, dirinya tak mau terlambat di hari pertama kuliah.

"Loe godain cewek-cewek di kampus gue matiin ya" sambut Ara saat melihat penampilan Gracia "manusia kaya loe wajib banget di waspadai" lanjutnya.

"Loe suka gitu ah, tau aja gue mau cari yang cakep"

"Gue aduin om sama tante mampos loe"

"Selain jelek, sirikan, bucin, loe juga tukang ngadu ya" sindir Gracia

"Gandeng!!"

"Kalian masih ribut, mobil papa sita ya!"

Ancam pras pada keduanya. Sontak mereka diam dan langsung memamerkan cengirannya.

"Btw, si bocah otomotif kemana om?" Tanya Gracia karena sejak kemarin tidak bertemu dengan anak bungsu keluarga ini.

"Olla di rumah nenek nya, liburan"

"Pantes rumah sepi, kalo ada dia kan rusuh. Kaya ada hajatan 7 hari 7 malem"

"Biar tenang dulu ini rumah, tante pusing sama kelakuan bocah itu. Kalo gak bolak balik masuk BK, ya balapan di ujung jalan, balik-balik tangan nya patah" ucap sasya saat mengingat hal apa saja yang putri bungsu nya itu lakukan, tak jarang membuat nya stress setengah mati. "Giliran Anteng dirumah, maen game, main lego, main mobil-mobilan seharian. Lupa makan, lupa mandi, lupa minum, untung gak lupa nafas. Giliran disuruh mandi mesti dikasih duit dulu baru mau" lanjutnya membuat mereka semua tertawa mendengar keluh kesah sasya.

___




Ara mendengus, menatap jengah pada mahluk yang berjalan di samping nya. Ini salah satu alasan mengapa ia malas satu kampus dengan Gracia, manusia kunyuk ini hobinya tebar pesona.

Setiap orang yang dia anggap menarik tidak akan lepas dari pandangan nya, lebih parah lagi, mereka akan menjadi korban modus manusia yang kini melempar senyum manis pada sekumpulan ciwi-ciwi yang kebetulan berpapasan dengan nya.

Dengan kemampuan modus nya, mudah sekali bagi Gracia jika hanya sekedar meminta kontak mereka, tak terhitung berapa no hp yang sudah ia dapatkan padahal baru beberapa menit dia menginjakkan kaki dikampus ini.

Ara akui, dengan pesona yang luar biasa Gracia akan dengan mudah membuat gesrek para korban modusnya. Setiap orang yang terkena virus gombal nya, akan dengan senang hati merespon apapun yang dilakukan Gracia. Yang membuat Ara jengah adalah beberapa teknik modus yang sudah sangat bosan ia dengar dan lihat.

Let The Love ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang