page 6

678 50 2
                                    

Hari pun mulai berganti Matahari mulai terbit membuat Singto terganggu oleh sinar nya , dan mulai membuka mata nya perlahan, dan melihat sekitar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari pun mulai berganti
Matahari mulai terbit membuat Singto terganggu oleh sinar nya , dan mulai membuka mata nya perlahan, dan melihat sekitar.

"Hah ternyata ini bukan mimpi, matahari ini membuat mata ku silau" Lalu Singto pun mulai bangun dan membuka jendelanya pertama kali dia lihat adalah suasana pedesaan yang sangat menyejukkan mata dan Singto pun melihat krist yang sedang  membereskan sayuran dan buah buahan yang akan dia jual.
Singto pun mulai membersihkan diri nya dan keluar mencari krist.

"Selamat pagi kit, pagi yang cerah " Ujar Singto.

"Selamat pagi phi, sudah mandi kan ? " Tanya krist

"Sudah " Jawab Singto.

"Baiklah sebelum kita berangkat sebaik nya  kita makan phi mungkin kakek sudah menunggu kita " Ujar krist

"Baiklah " Jawab Singto dan mereka pun menuju ruangan makan dan melihat kakek krist yang sudah duduk dengan menggunakan kaca mata yang bertengger di hidung nya, dan jangan lupa sedang membaca buku kuno nya.

"Selamat pagi kek " Ujar mereka berdua.

"Selamat pagi, mari kita makan " Ujar pria tua itu lalu krist dan Singto pun duduk dan menyantap makanan mereka dengan lahap.

"Oh ya anak muda pergi lah bersama kit ke pasar atau pergi lah jalan jalan supaya kau tau bagaimana isi dari desa ini " Ujar pria tua itu.

"Baiklah kek " Lalu mereka pun kembali melanjutkan acara makan yang tadi sempat tertunda, setelah selesai makan dan membersihkan semuanya krist pun pamit untuk pergi berdagang.

"Ayo phi kita ke pasar lumayan  jauh sekitar 20 menit perjalan  " Ujar krist

"Baiklah biar aku saja yang mendorong gerobak nya , dan 20 menit perjalanan dari rumah krist ke tempat untuk menjual hasil panen  nya, setelah sampai Singto pun terpukau untuk sekian  kali nya, karena di tempat nya dulu tak seperti ini orang tua dan anak anak lebih memilih membeli bahan kebutuhan mereka di supermarket dan mall besar lain nya.

" Kit di sini saja liat banyak sekali pedagang di sini "ujar Singto membuat krist terkekeh.

" Nama saja pasar phi ya jelas ramai kalau sepi mah kuburan phi "ujar krist dan membuat Singto cemberut.

" Ya baiklah karena, ku di sana gak pernah itu masuk ke pasar paling ke supermarket terdekat membeli makanan instan "ujar Singto.

" Instan? Itu apa phi apa sejenis sayuran kah? "Ujar krist dengan polos nya dan membuat Singto tertawa.

" Hahahahah sayuran, astaga kit kamu sangat lucu, huff, begini instan itu makanan cepat saji yang ada di jaman modern "ujar Singto membuat krist malu.

" Maaf phi kit kan gak tau "ujar krist

" Tak apa kit kamu sangat menggemaskan "

Setelah beberapa menit ada seseorang pembeli yang ingin memborong hasil panen krist
Dan membuat krist senang.

"Nak, aku ingin memborong semuanya ku lihat dagangan mu sangat segar segar ya "

"Baik tuan "

Setelah dagangan krist laku mereka pun kembali ke rumah krist namun di perjalanan ada gadis yang menghina krist kemarin mendorong bahu krist namun untung saja Singto cepat cepat memeluk krist supaya tidak jatuh.

"Cih masih saja kau membela pria cacat seperti ini tuan" Ujar gadis itu.

"Apa masalah dengan mu " Ujar Singto

"Cih ku tak ingin dia hidup ,dasar pria cacat " Ujar gadis itu dan mendorong krist namun di tepis kasar oleh Singto membuat gadis itu terjatuh.

"Inget ini sampai kau nyakitin krist  aku akan melakukan hal yang lebih buruk dari ini " Ujar Singto dan menarik tangan kit untuk meninggalkan gadis itu.

"Cih liat saja krist, aku akan balas semua ini " Ujar gadis itu.

Dan Singto pun menarik tangan krist dan membawa nya ke taman.

"Kau tak apa kan kit " Ujar Singto dan membuat krist terkekeh.

"Tak apa phi, kit tak apa " Dan Singto pun memeluk kit dan membuat krist tersipu malu entah lah apa krist akan mencintai Singto atau tidak.

"Phi kita jalan jalan saja di sekitar sini " Ujar krist dan di angguki Singto.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Phi liat itu bunga nya sangat cantik, dan liat itu kupu kupu nya sangat indah bukan " Ujar krist memetik satu bunga di sana dan memberikan nya ke pada Singto.

"Ini buat phi Terima kasih telah menolong kit " Ujar krist dan membuat Singto gemas dan mencubit pipi krist.

"Ah phi sakit " Ujar krist

"Entah lah aku tak akan bisa kembali di waktu ini dan melihat pria manis ini ah " Ujar Singto dalam hati dan melihat krist yang tertawa bermain dengan semua kupu kupu yang ada di taman itu.

"Kit sebaik nya kita kembali, sudah hampir malam "

Mereka pun sampai di rumah krist hari pun mulai larut namun tiba tiba Singto terkejut melihat pria tua itu ada di kamar nya.

"Bangun lah aku ingin bicara sesuatu"

Dan mereka pun menuju ruangan yang selalu di gunakan kakek krist untuk membaca buku.

"Ada apa kek "

"Tolong jaga krist, karena sebentar lagi mungkin akan ada hal yang buruk menimpa nya tolong jaga jodoh mu itu anak muda " Ujar Singto dan Singto pun pergi dari sana dan kembali ke kamar nya namun tak sengaja melewati kamar krist dan Singto pun melihat krist yang tertidur, dan menghampiri nya.

Singto pun memegang tangan kit dan mencium nya.

"Aku berjanji akan menjaga mu " Lalu Singto pun mencium kening kit dan pergi ke kamar nya untuk beristirahat.




















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
time (END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang