Step 15

4.2K 345 424
                                    

Chapter ini macam-macam banget isinya ;) 

(Semoga masih aman)

Selamat membaca...

-- -- --

Fix.

Ashel menjauh dari dia???

Fix Zee panik.

Sudah hampir semingguan ini. Ashel kaya ngalihin pandangan terus kalau ketemu sama Zee. Nyuekin pas ketemu Zee. Di kantin, mata Ashel dialihkan hingga gak melihat Zee. Padahal selama ini kalau lagi di kantin biasanya mereka bertukar senyum. Hampir seminggu ini juga Ashel bahkan gak ngajak Zee belajar. Padahal biasanya hari Rabu gini, dia sama Ashel pasti ke rumah salah satu dari mereka.

"Hftttt."

Takut banget Zee.

Dia pernah baca cerita tentang dua orang yang sama-sama suka. Yang satunya penyanyi, satunya lagi pemain film. Tapi pas di awal-awal satu orangnya malah ngejauh? Untungnya ujung-ujungnya pacaran sih dua orang di cerita itu. Tapi penasaran, belum ada update dari authornya untuk cerita yang dia baca itu.

Bukan.

Dia bukan bilang Ashel suka juga sama dia kaya karakter di cerita yang dia baca. Tapi... Ya itu dia. Ashel gak ada apa-apa tapi kenapa malah ngejauh sama dia? Ngapain juga coba menghindar kalau diantara mereka gak ada apa-apa?

Atau malah ada apa-apa?

Zee yakin ini bukan cuma dia yang kebanyakan mikir. Tapi memang benar Ashel yang menjauh darinya.

Jujur sedih.

Mana Senin depan ini hari ulang tahun Zee lagi. Masa berjauhan sama Ashel di hari ulang tahunnya? Mana Jumat depan dia udah ada rencana mau ngajak Ashel pergi.

"So... You're saying, Ashel kasih lo cium di pipi?" Tanya Brielle ketika mereka makan di kelas. Zee menganggukkan kepalanya. Mereka tadi nitip makanan sama teman. Zee memohon Brielle untuk menemani dirinya makan di sini. Gak nafsu ke kantin dan ujung-ujungnya melihat dirinya sendiri dicuekin oleh Ashel. Brielle mengiyakan saja permintaan dari Zee untuk menemani makan di kelas. Kasian soalnya liat teman dekatnya sampai segalau ini. "Lo yakin itu bukan part dari imajinasi lo kan Zee?" Tanya Brielle lagi.

"Enak aja. Ya kali. Masih waras ya gw." Balas Zee lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. Malah tambah capek deh dia curhat ke temannya ini.

"Ya kirain..." Brielle mengusap bahu Zee berkali-kali mencoba untuk menenangkan. Dia gak nyangka kisah romantika Zee kayaknya rumit banget. Dari dulu gitu sih, pas kelas 10 juga, muter-muter mulu Zee sama crush nya. Kayak sekarang ini, "Coba tanyain aja deh Zee langsung ke anaknya. Culik bentar gitu terus tanya dia. Kayak, lo ngejauhin gw ya? Tanya gitu aja gitu. Biar langsung kelar udah." Balas Brielle sambil menyuap nasi.

"Hmm... Iya kali ya? Entar deh kayaknya gw samperin dia."

"Iya coba aja. Lagian yah Zee... Kalau diliat-liat, Ashel tuh kayanya emang pesonanya tuh tersebar luaskan gitu ya. Ya gak sih?"

"Hah?" Zee berhenti memakan makanannya lalu meminum air. "Maksudnya?" Perkataan Brielle tadi sangat menarik perhatian Zee.

"Ya... Kayak, menurut gw Ashel tuh jago banget flirting gitu loh ke orang. Entah dengan dia sadari atau tanpa dia sadari gitu... Kayak, ke cowok-cowok yang beliin minum contohnya, dia tetap ramah, terus menerima gitu, senyum juga lagi. Padahal kan dia ice princess tuh katanya, tapi itu kayaknya lebih karena dia gak pernah balas perasaan cowok lain aja deh. Makanya dia dipanggil ice princess. Karena dia kan nerima-nerima aja kalau dibeliin sama orang. Tapi gak pernah dia kaya nanggepin serius cowok-cowok itu.

Be My GF?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang