Jastin terlihat berada di depan kelas IPA. Kelas 11 lebih tepatnya. Kelas Zee, kalau mau lebih tepatnya lagi.
Semenjak Zee beberapa hari belakangan ini sering menampakkan diri di rumahnya berkat si Ashel yang ternyata bisa diandalkan juga, Jastin merasa menjadi lebih dekat dengan Zee.
Ah, rasanya dia pingin bisa mengantar pulang Zee dengan motor miliknya yang keren. Namun sayang, belum pernah kesampaian. Maklum, Zee mempunyai supir lengkap dengan mobil bagus yang mengantarnya. Dia ada Ashel pula yang harus pulang bersama dengan dirinya.
"Hai Kak." Sapa Jastin ketika melihat kakak kelas yang sedari tadi ditunggunya sudah keluar kelas bersama temannya yang bernama Brielle. Cukup lama juga Jastin menunggu di luar tadi.
"Ni anak ngapain disini?" Zee sebenarnya menjadi bingung tapi memilih untuk menyapa balik Jastin seperti biasa, "Hai Jastin, ada apa?"
"Ciye kakakkkkk~" Ucap salah satu anak kelas Zee yang sedang keluar kelas. Yang membuat anak lainnya jadi ciye-ciyein juga. Jastin mencoba mengabaikan perkataan para kakak kelasnya itu.
"Mau ngajak makan bareng di kantin." Balas Jastin.
"Wow... Bold." Kata Brielle amazed dengan keberanian Jastin yang datang ke kelasnya ini.
"Oh, okay. Yuk ke kantin." Ajak Zee kepada dua orang disampingnya itu.
"Jastin kamu kok random ke kantin ngajak Zee? Berani banget." Ucap Brielle ketika mereka sedang berjalan ke kantin.
Membuat Jastin menjadi nervous dan kagok mau jawab apa, lagian apakah salah ya? Dirinya mengajak seorang kakak kelas untuk makan ke kantin bersama?
Jastin menggaruk kepalanya, "Ahaha, pengen aja makan ama kak Zee. Ehm, gapapa kan kak?" Jastin mengarahkan pandangannya kepada Zee.
"Santai lah." Jawab Zee.
Sesampainya di kantin, ketiganya berpisah untuk memesan makanan masing-masing. Ketika sedang memutar di kantin, Zee melihat geng Ashel yang sedang duduk tidak jauh dari tempat dia memesan sate. Mereka terlihat tertawa-tawa sambil makan dan mengobrol dengan seru.
But wait, dia tidak melihat sosok Ashel di dekat mereka. Sambil menunggu satenya jadi, Zee memutuskan untuk menghampiri meja itu.
"Hi dude." Sapa Marsha melihat teman sekelasnya itu menghampiri meja mereka. "Gak sama Biyel?" Tanya Marsha bingung. Gak pernah dia lihat Zee makan sendirian kayak gini.
"Ada. Lagi pesen." Jawab Zee.
"Ohh... Looking for Ashel?" Tanya Marsha lagi kini sambil tersenyum penuh arti.
"Yeah, where is she?"
"Lagi di perpus, ada tutoring." Kali ini Indah teman sekelas Ashel yang menjawab. Marsha menganguk setuju dengan perkataan Indah.
"Di jam istirahat? Gak makan dia?" Tanya Zee.
"Ugh, she's always on diet. Sumpah, aku aja yang satu cheers ama dia masih makan. Dia mah keterlaluan deh dietnya." Jawab Kathrina.
"Beliin something gih Zee." Kali ini Christy yang menambahkan.
"Masa aku yang beliin makan dia?" Tanya Zee dengan bingung.
"Oh ya udah, aku bilang ke yang lain deh. Ke Hapsah aja kali ya biar dia yang beliin makan buat Ashel. Apa Gito yah...?" Jawab Christy dengan santai sambil seakan sedang berpikir.
Christy pun mencoba memutar kepalanya kesana kemari seakan sedang mencari kedua orang yang dia sebutkan namanya itu di kantin sekolah mereka.
"Aku aja!" Jawab Zee tiba-tiba. "Gak usah dikasih tau ke yang lain, aku aja yang beliin Ashel. Gak papa." Balas Zee kemudian menghalangi pandangan Christy yang bertindak seakan-akan sedang mencari orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My GF?
Teen Fiction"Hah? lo sukak sama dia ??" mata Brielle membesar setelah mendengar pengakuan teman baiknya. "Iyeeehh. Berisik deh" ucap Zee sambil menoyor kepala Brielle. "Terus lo mo ngapain sekarang?" Brielle bertanya lagi kepada Zee. "Banyakkkk, bwekkk." -- -- ...