"Adzana Shaliha" panggil ibu Gaby ke salah satu murid di kelasnya. Hari normal seperti biasanya di SMA Internasional dan unggulan SMA 48 di Jakarta Selatan. Murid yang selalu peringkat 1 di sekolah mereka itu pun maju ke depan setelah mendengar namanya di panggil oleh bu Gaby. Kertas yang di pegang gurunya menandakan nilai sempurna dengan tanda ceklis memenuhi jawaban Ashel di UTS.
"Congrats."
"Thanks bu."
Setelah kertas UTS di terima di tangan, Ashel kembali duduk ke mejanya yang berada di barisan yang tidak terlalu jauh dari papan tulis kelasnya.
"100 lagi??" tanya Indah menebak kepada Ashel yang terlihat mesem-mesem sambil jalan balik ke meja. Ashel yang mendengar pertanyaan teman sekelasnya hanya menganggukkan kepala dan kembali duduk. Kertas UTS itu ia taruh di folder yang dia keluarkan dari tas. Di dalamnya terdapat kertas-kertas hasil UTS dari pelajaran lain. Tentu saja dengan nilai yang bagus-bagus juga.
"Gak paham lagi aku Shel ama kamu. Aku belajarnya bareng kamu kenapa nilai kita bisa beda yah?" Indah menunjukkan kertas miliknya dengan angka 88 terlingkar di bagian atas kanan.
"Jangan fangirling-an muluk makanya heeey mbaa" balas Ashel dengan nada bercanda. Dia tahu Indah pasti masih menonton variety show grup Kpop kesukaannya dan marathon nonton drama korea di minggu UTS mereka.
"Tapi kamu kadang gesrek Kpop juga terus ada latihan cheers pula. Aku cuman fangirling-an doang kegiatan kuhhh. Beda yah emang anak pinter mah."
"Ahahahah udah-udah yang penting nilai mu masih bagus kok ndah." Ashel berusaha menenangkan Indah. Karena memang selihat Ashel nilai- nilai Indah masih dalam kategori bagus. Toh nilai lain Indah juga selalu mendekati angka sempurna. Jadi dia tahu Indah gak perlu khawatirin nilai.
Suara pintu yang kencang mengagetkan seisi kelas mereka termasuk bu Gaby yang masih merapihkan kertas-kertas di meja depan. Matanya otomatis menuju orang yang membuka pintu dengan tidak nyantai itu. Mata bu Gaby menunjukkan keganasannya, tapi karena sudah jam istirahat, dia kali ini memilih untuk mengabaikan kelakuan salah satu muridnya itu.
"Oops..sowrieehh" ucap Kathrina ke guru yang ternyata masih ada di dalam kelas.
"Saya kira udah gada guru bu..hehe" lanjut Kathrina sambil berjalan pelan di depan gurunya yang keluar kelas lalu menghampiri Indah dan Ashel yang sedang siap-siap mengambil dompet dari tas masing-masing.
"Ndah, Shel, yuk cabs kantin laper banget nih aku" ajak Kathrina ke dua temannya itu. Ketiganya pun berjalan ke kantin di sekolahnya yang terlihat sangat ramai. Di dalam kantin, teman satu geng mereka Marsha sudah nge-tag tempat duduk bersama Christy di sampingnya.
"Gurls, over here!" teriak Marsha ketika melihat gengnya sampai di kantin. Ketiga temannya itu mencari-cari sumber suara yang memanggil. Setelah menemukan teman mereka yang terlihat seperti seekor hamster sedang melambaikan tangan, geng Ashel masuk ke arah meja. Seketika pandangan siswa lain menuju ke Kathrina, Ashel dan Indah yang baru saja masuk itu.
Semua orang di dalam kantin terus sesekali mengarahkan pandangannya ke geng tersebut. Terutama kepada Ashel, si ketua team cheerleaders di sekolah mereka. Captain Ashel.
Ashel yang terkenal karena mempunyai kecerdasan diatas rata-rata juga mempunyai hal lain yang membuat iri murid cewek satu sekolah yaitu, menjadi kapten cheers. Kalau kata Indah "Paket lengkap." Udah gitu selalu mencoba sopan lagi sama semua orang. Keyword nya mencoba yah, toh murid lain ga tahu aja sama isi kepala Ashel yang kadang sadis.
Tapi, Ashel selalu berusaha melemparkan senyum yang terlihat manis di depan murid lain, makanya dia dikira selalu sopan. Alhasil banyak cowok pada baper ke dirinya. Walau dirinya jarang ngomong lama sama mereka cuman senyum aja, tapi itu cukup bikin mereka klepek-klepek. Karena sikap nya yang jarang ngobrol berlama-lama dengan orang, kadang Ashel dipanggil ice princess ama murid lain, tapi Ashel gak terlalu peduli.
![](https://img.wattpad.com/cover/260974444-288-k811750.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My GF?
Teen Fiction"Hah? lo sukak sama dia ??" mata Brielle membesar setelah mendengar pengakuan teman baiknya. "Iyeeehh. Berisik deh" ucap Zee sambil menoyor kepala Brielle. "Terus lo mo ngapain sekarang?" Brielle bertanya lagi kepada Zee. "Banyakkkk, bwekkk." -- -- ...