"Shel kemarin pulpen kamu ketinggalan di perpus."
Ashel tersadarkan dari lamunannya dan mengalihkan pandangannya ke sosok Aldo lalu mengambil pulpen yang diberikan tadi.
"Makasih Do." Balas Ashel yang dibalas anggukkan oleh Aldo.
Tidak lama, Ashel lihat teman satu angkatannya itu sudah membalikkan badan dan berjalan menjauh dari mejanya.
"Emang kamu latihan basket Zee entar hari ini?" Tanya Ashel kali ini kepada Zee yang sekarang sudah duduk di meja bersama dia dan teman-temannya. Hapsah dan Jastin sudah balik duluan tadi untuk main basket bersama sebelum bel masuk.
Zee juga dari tadi melihat ke arah Aldo sebenarnya, dan sekarang Zee lega ternyata orang itu hanya mengembalikan pulpen pada Ashel. Kirain bakal nambah list jadi saingannya. Udah kapten basket si Hapsah, terus tambah kapten futsal di sekolahnya sih rasanya Zee capek sendiri ngebayanginnya.
"Latihan nggak dulu. Tapi aku mesti tetap ada di lapangan kata coach ku. Soalnya sebagai kapten aku mesti tetap hadir."
Ashel tersenyum, "Wuedeh, kapten. Ati-ati ya kamu entar di lapangan nya Zee. Jangan sampai bikin parah lutut kamu." Tambah Ashel.
Zee mengangguk lalu mengalihkan wajahnya dari pandangan Ashel. Dia punya perasaan seluruh badannya sekarang pasti sedang memerah tanpa bisa ditahan. Perkataan Ashel barusan bikin dia langsung jadi salah tingkah tapi juga merasa senang. Sudah sering sebenarnya dia diberi perhatian oleh Ashel, tapi masih aja bisa bikin dia gugup.
"Ekhem, thanks." Jawab Zee sebisanya.
Tidak lama para cewek-cewek di meja itu melihat adik Ashel yang ternyata sudah kembali ke dekat meja mereka. Jastin berjalan dari kejauhan dan langsung memasang badan berdiri di belakang Zee. "Udah mau balik kelas kah? Aku temenin kak. Kalau belum aku tungguin." Jastin berkata pada Zee.
Teman-teman Ashel di meja pada mesem-mesem. Melihat anak angkatan mereka mendapat perlakuan seperti itu dari seorang adik kelas. Mana ini adik kelasnya adik teman mereka sendiri lagi. Geli dan kocak sendiri mereka melihat seorang Jastin bisa seperti itu kelakuannya didepan cewek.
Soalnya mereka biasa melihat Jastin kalau sedang main ke rumah Ashel. Beda banget perlakuannya ke mereka dibandingkan ke Zee sekarang.
Ketika Zee melihat ke Ashel, Ashel langsung mengalihkan pandangannya. Entah kenapa Ashel merasa tidak perlu melihat perhatian Jastin kepada Zee di depannya. Gak nafsu juga liat adiknya lagi sok baik di depan Zee seperti itu. Jadi Ashel meminum es tehnya lagi saja, padahal tinggal dikit di gelas isinya.
"Shel." Panggil Zee. Ashel menengok jadinya karena penasaran. Padahal ngobrolnya sama Jastin, tapi kenapa malah nama dia yang dipanggil? "Kamu mau temenin aku balik ama Jastin gak ke kelas?"
Ashel terlihat seperti memikir dan melihat ke teman gengnya, "Hmmm... Boleh... Yuk. Duluan ya Ndah, girls." Ashel ucapkan pada teman sekelasnya itu dan kepada yang lain juga. Indah tentu mempersilahkan. Masih ingin ngobrol dengan yang lain di kantin.
"Uhuk pocecif." Ucap Kathrina dengan tangan yang dikepalkan di depan mulutnya seperti terbatuk.
Ashel langsung melihat ke arah temannya itu dengan tatapan bingung. Tapi memilih mengabaikan ucapan Kathrina dan berdiri ke belakang Zee juga.
Tangan Ashel langsung melingkar ke badan Zee membuat Zee merinding hingga ke seluruh badan. Sebal badannya tidak bisa bekerja sama. Padahal udah sering dia berdekatan sama Ashel. Lagian pinggang doang yang dipegang kenapa sampai ujung jari terasa sengatan listriknya?
Saking fokusnya dengan pegangan Ashel tadi, Zee sampai lupa dan tidak merasa kalau ada Jastin yang membantu memegang bahunya.
"Tangan kamu pegang pinggang Jastin aja Zee biar lebih enak." Beritahu Ashel yang mengambil tangan Zee untuk diarahkan ke pinggang Jastin. "Gapapa kan pegang badan Jastin gini?" Tanya Ashel dengan pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Be My GF?
Teen Fiction"Hah? lo sukak sama dia ??" mata Brielle membesar setelah mendengar pengakuan teman baiknya. "Iyeeehh. Berisik deh" ucap Zee sambil menoyor kepala Brielle. "Terus lo mo ngapain sekarang?" Brielle bertanya lagi kepada Zee. "Banyakkkk, bwekkk." -- -- ...