🍂21🍂

787 155 114
                                    

"Ren... Gue..udah bersedia jadi yang kedua buat Auriga asal dia bisa selalu ada untuk gue dan lindungin gue."

Dan pernyataan tersebut berhasil membuat Reno mematung tidak percaya.

Satu hari sebelum promnight

Kanya meminta Auriga bertemu. Auriga yang baru saja selesai mengantar Skyla membeli buku mengiyakan permintaan Kanya tersebut. Kanya pun mengatakan bahwa Ia akan menunggu Auriga di taman komplek perumahannya.

"Riga.."

"Kenapa Nya? Sebentar, pipi lo abis ditampar lagi?"

Kanya mengangguk.

"Sumpah nyokap lo udah gila. Gue mau temuin dia!"

"Ar.. Nggak. Jangan."

"Nggak bisa gitu Nya. Ayo ikut gue."

Seakan tidak punya pilihan lain, Kanya pun menurut dan ikut Auriga yang membawanya menuju rumah Sanjaya. Auriga benar-benar nekat.

"Oh Auriga.. Ada apalagi kamu ke sini?"

Sambut Elizabeth Sanjaya dengan wajah congkaknya.

"Tante, saya mohon jangan sakitin Kanya lagi! Kanya itu anak tante. Atau saya laporin tante ke polisi!"

"KAMU BUKAN SIAPA-SIAPA ANAK SAYA. SEJAK KELUARGA KAMU BERANTAKAN, SAYA TIDAK SUDI MENGANGGAP KAMU SEBAGAI SAHABAT ANAK SAYA. DAN MESKIPUN KALIAN SAHABAT, KAMU TIDAK BERHAK MELINDUNGI ATAU IKUT CAMPUR URUSAN SAYA DAN ANAK SAYA!"

Auriga sungguh terkejut melihat emosi Elizabeth yang begitu meledak. Hal ini semakin membuatnya yakin kalau memang Elizabeth gemar menyiksa Kanya, sahabatnya.

Kanya pun hanya mampu menunduk, berlindung dibalik punggung Auriga. Ya. Hanya Auriga yang berani melindunginya sejauh ini.

"SILAHKAN KELUAR. KANYA, MASUK KE RUMAH ATAU MAMA AKAN SIKSA KAMU LAGI."

Gila. Elizabeth benar-benar gila.

"KANYA! TAMPARAN MAMA KURANG YA? ATAU MAMA PERLU PUKUL KAMU PAKAI SABUK? KENAPA KAMU MEMBANGKANG SEKALI? MASUK KANYA!!"

"CUKUP TANTE! SAYA PACAR KANYA SEKARANG. SAYA AKAN MELINDUNGI DIA MULAI SEKARANG."

Impulsif. Pernyataan itu impulsif. Namun pikiran Auriga seakan buntu. Dirinya hanya ingin melindungi sahabatnya.

"Haha. Ya kita lihat, seberapa jauh kalian akan mampu bertahan."

Setelah mengucapkan itu Elizabeth meninggalkan Auriga dan Kanya berdua.

"Rig..."

"Sorry Nya, gue gatau lagi harus lindungi lo gimana. Tapi tenang, gue jamin nyokap lo nggak akan sakitin lo lagi."

Karena gue udah rekam selama percakapan tadi dan ini bisa jadi bukti kuat untuk menjebloskan Elizabeth ke penjara jika dia berani menyakiti Kanya sekali lagi. Lanjut Auriga dalam hati.

"Gue pamit dulu. Kalo ada apa-apa jangan lupa kabarin gue atau Reno ya.."

"Riga.."

 Autumn Leaves Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang