🍂20🍂

730 161 164
                                    

Halo.. aku mau minta maaf karena  aku memutuskan untuk mengubah part 20, semoga kalian tetap suka dan tidak mengecewakan ya... 🥺🤗❤ happy reading!

🍂🍂🍂

"Aku bisa bersaing dengan dengan ratusan perempuan yang mencintaimu, namun aku akan tetap bisa kalah dengan satu perempuan yang kamu cintai."

🍂🍂🍂

"Just answer my question. Aku atau Kanya? Kalo kamu pilih pergi susul Kanya sekarang.. lebih baik kita selesai.

Aku.. capek."

Tidak ada air mata yang jatuh disaat Skyla mengatakan kalimat itu. Sampai ketika Auriga hendak ingin mengatakan sesuatu, satu pesan kembali diterima oleh ponselnya.

Gue udah sama Kanya, tapi dia manggil-manggil nama Lo terus, Rig!

Shit.

Bayangan bahwa mereka akan berbincang di bawah hamparan bintang bersamapun hancur tak bersisa, bersamaan dengan pecahnya tangis yang telah setengah mati gadis itu tahan ketika.. langkah Auriga yang berlari meninggalkannya.

🍂🍂🍂

"Kanya gimana Ren?" Setelah Auriga mengetahui dimana Kanya dibawa, Ia langsung bergegas menuju ke sana. Namun bedanya.. perasaannya kini sudah tidak terlalu panik atau khawatir seperti sebelumnya, karena keresahan hatinya lebih mendominasi. Apalagi kalau bukan karena perkataan yang diucapkan oleh Skyla.

"Udah tidur.. sorry tadi gue panik abisnya dia mabuk berat dan manggilin nama Lo. Oh ya Skyla mana?"

Hembusan nafas itu meluncur begitu saja. Ternyata keadaannya tidak segawat yang Ia pikir. Buat apa dia sepanik tadi sampai meninggalkan Skyla?

Sialan.

"Gue susulin Skyla dulu." Reno pun hanya mengangguk.

Auriga dengan cepat berlari kembali menuju ke rooftop untuk menjemput Skyla. Jika kalian pikir Auriga ingin selesai dengan Skyla jawabannya ialah tidak sama sekali.

Dengan napas terengah, Ia pun akhirnya sampai pada rooftop hotel. Namun keadaan rooftop itu..

Sepi. Tidak ada satupun orang di sana.

Auriga dengan rasa khawatir yang berkali kali lipat dalam benaknya mencoba menghubungi nomor pacarnya itu. Dan sialnya nomornya mendadak tidak aktif.

Shit. Shit. Shit.

Ia pun mencoba mengubungi Tita dan menanyakan Skyla pada perempuan itu namun jawabannya tidak mampu membuat Auriga lega sedikitpun.

Tita tidak mengetahui kemana Skyla pergi.

Tidak menyerah, Auriga terus menghubungi Skyla. Kemudian mencoba menghubungi Aksa, mama Skyla dan siapapun yang ada di kepalanya.

Demi Tuhan, Auriga begitu khawatir dan juga takut. Takut kalau Skyla benar-benar meninggalkannya hanya karena kecerobohan dia.

Skyla.. kamu dimana?

Tanpa ingin membuang waktu, Auriga menuju ballroom pesta, berharap Ia menemukan kekasihnya di sana. Ternyata... Nihil. Satupun di antara mereka tidak ada yang melihat Skyla.

"Riga!"

Auriga menoleh, Reno menyusulnya setelah melihat Auriga yang panik sampai-sampai menabrak beberapa orang yang dilewatinya.

 Autumn Leaves Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang