🍂2🍂

746 173 36
                                    

Keduanya saling memeluk. Skyla tersenyum senang ketika Auriga membalas pelukannya.

Perempuan itu pun menepuk dan sesekali mengusap punggung Auriga. Tapi rasanya dia jadi ngga enak, takut ada orang yang melihat lalu menyangka mereka berbuat hal yang tidak-tidak.

"Ar.. nanti ada yang liat.  Sorry kalo gue malah lancang meluk Lo."

Skyla bergerak ingin melepas pelukannya namun Auriga menahan.

"Jangan dilepas dulu."

"Lah Lo mau kita digrebek nanti? Terus nanti dikawinin gimana? Hua kita masih kelas 11 tau! Lo mau ngasih makan gue apa hah?"

Astaga perempuan ini. Dalam pelukannya Auriga menggeleng.

"Pikiran Lo jauh banget sih. Segitunya Lo pengen kawin sama gue?"

"Heh! Nikah dulu dong."

"Oh ketahuan ya Lo, pengen nikah sama gue."

Skyla mendadak gagu. Jantungnya berdebar.

"Ng.. Apasih Udah ah lepas.."

"Gamau. Kan tadi Lo yang meluk gue duluan."

"I..iya abisnya muka Lo suram banget!"

"Sialan."

Keduanya tertawa lepas dengan pelukan yang masih terjalin. Entah kenapa Auriga langsung nyaman, padahal ini kali pertama mereka berinteraksi. Namun sudah seperti lama saling mengenal.

"Nyaman banget ye pelukan gue?" Skyla terkikik.

"Hm."

Nah kan. Skak mat. Kini giliran Skyla yang kehabisan kata.

"Makasih Skyla." Auriga tersenyum kecil tapi Skyla bisa merasakan ketulusannya.

"Sama-sama Auriga."

"Lo mau jadi temen gue kan?"

"Gak ah."

Auriga tersentil. Benar kan ga ada yang mau lagi menjadi temannya?

"Yaudah gapa---"

"Maunya jadi pacar Lo aja bisa gak?"

Skyla dengan jahilnya menatap Auriga. Posisinya kini Skyla berada di pangkuan Auriga dengan tangan Auriga yang melingkar di pinggangnya.

Skyla tertawa melihat wajah Auriga yang melongo.

"Gue bercan--"

"Oke! Lagian Lo ga jelek jelek amat. Kita pacaran."

Kini giliran jantung Skyla yang mau meledak rasanya. Dia bercanda, kok. Meskipun ada ngarepnya dikit hehe.

"Kok jadi Lo yang melongo?"

"Kesambet Lo Ar? Gue bercanda kali."

"Debaran jantung Lo pas meluk gue gabisa bohong Skyla."

Auriga tertawa meledek, dia tahu kalau Skyla ini memang menyukainya. Keliatan dengan gelagat perempuan ini. Dan entah kenapa Auriga sama sekali tidak keberatan. Malah lelaki itu menyukainya?

"Y..ya tapi kan Lo gak suka gue."

"Gue nyaman sama pelukan Lo. Kalo dengan jadi pacar Lo gue bisa ngerasain pelukan Lo terus gue ga keberatan. Lo gak cuma kasian sama gue kan La?"

Reflek Skyla menggeleng. Perempuan itu tulus menyukai Auriga, bukan karena rasa kasihan.

"Sini tangan Lo Ar."

 Autumn Leaves Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang