Autumn Leaves

🍂 hidden part🍂

Selama hampir dua tahun, Auriga akhirnya mengetahui jika alasan orang tuanya bercerai ialah karena ayahnya yang terjebak dalam masalah terkait bisnis yang dibangunnya, belum lagi ada isu orang ketiga di antara kedua orang tuanya membuat kedua orang tua Auriga memutuskan untuk berpisah.

Ketika mendapati kenyataan itu, Auriga seakan kembali dihantam kehancuran seperti di awal. Ayahnya kembali tersandung masalah kasus penggelapan uang perusahaan.

"Pa, apa itu benar?"

"Papa dijebak, Auriga."

"Siapa yang jebak Pa? Siapa?!"

Sang papa hanya mampu menggelengkan kepala. Auriga juga tidak sampai hati melihat Papanya selemah ini, sosok Papa yang selama ini seakan memiliki wibawa dan kekuatan seakan sudah lenyap.

"Auriga cuma mau hidup tenang, Pa."

"Dengar Papa, Rig. Perceraian dua tahun lalu itu juga bukan atas kesalahan Papa. Papa melakukan itu semua demi menyelamatkan kamu dan mama. Jangan kamu dengar isu orang ketiga itu lagi! Itu sama sekali tidak benar. Beri Papa waktu.. Papa akan membuktikannya bahwa Papa tidak bersalah. Jaga mama kamu Riga."

Tepukan dan pelukan antara ayah dan anak itu terjalin, entah apa yang terjadi ke depannya, Auriga hanya mau semuanya baik-baik saja meskipun dirinya sendiri tidak.

Auriga butuh kekuatan lebih, Auriga butuh Kanya.

🍂🍂🍂

Setelah memastikan Mamanya sudah membaik dan tidur dengan lelap, Auriga keluar dari kamar. Ia pun bisa bernapas sedikit lega ketika mamanya terlihat baik meskipun Auriga yakin jika mamanya tahu apa yang terjadi dengan mantan suaminya, mamanya pasti akan terpengaruh. Auriga harus berjaga jaga ketika hal itu terjadi.

Sudah beberapa hari Kanya tidak ada kabar. Auriga jadi heran, semenjak Papanya terkena kasus, Kanya sulit dihubungi, membuat Auriga terdiam.. apa Kanya akan meninggalkannya lagi? Disaat dia terpuruk?

Kalau hal itu benar, rasanya Auriga berhak mendapat orang termenyedihkan dan juga gelar "selamat menyesal."

Tidak ingin malah overthinking terlalu lama, Auriga pun bergegas mengambil helm dan menuju rumah kekasihnya, Kanya. Sesampainya di sana, Auriga mengernyit ketika melihat ada dua motor sport yang salah satunya tidak terlalu asing baginya. Diburu rasa penyesalan, Auriga perlahan menuju ke dalam rumah. Tidak langsung memasuki ruang tamu rumah mewah tersebut.

"Gue tau rahasia lo Nya. Gue kecewa, kenapa lo harus terus bohongin kita? Bohongin Auriga?"

"Lo ngomong apa Ren?"

Bohong? Kanya berbohong apa?

"Kanya, lo nggak harus minta nyokap lo nyiksa lo biar lo terus dijagain Auriga."

deg.

Jadi?

"Nggak Ren, nyokap gue emang kasar. Lo tahu sendiri kan? Gue tertekan Ren dengan keluarga gue sendiri!"

"Tapi Nya. Ada beberapa luka yang emang lo buat sendiri kan biar Auriga kasihan sama lo? Itu udah nggak wajar Kanya. Itu udah kelewatan, bahkan lo udah buat Auriga pisah sama Skyla! Padahal lo tau, Skyla yang nemenin Auriga di titik terendahnya. Bukan lo Nya."

"Nggak. Nggak bisa Ren! Bukan sepenuhnya kemauan gue untuk jauhin Auriga, tapi nyokap gue. Lagian gue tau kalo Auriga cinta sama gue, jadi dia milik gue sejak awal. Skyla cuma pelampiasan Auriga! Skyla cuma orang baru yang numpang lewat di hidup Auriga."

Reno terdiam, wajahnya sungguh menyiratkan rasa kecewa.

"Kanya, gue tau lo orang yang ambisius tapi gue nggak sangka lo segininya."

Cukup. Sudah jelas semuanya..

"Ren."

Keduanya terkejut, Auriga dengan tiba-tiba berada di antara mereka.

"Rig. Sejak kapan kamu di sana?"

"Cukup untuk mendengar apa yang kalian bicarakan."

Seketika wajah Kanya begitu pias. Dia pun menggeleng panik.

"Rig, dengerin aku dulu."

Auriga hanya diam, rasanya begitu kecewa mengetahui dirinya dibohongi oleh sahabat sekaligus pacarnya.

"Riga kamu salah paham!"

Kanya berusaha meraih tangan Auriga namun Auriga semakin menjauh, hati lelaki itu perih dan miris. Serta satu hal yang pasti,

Auriga tidak sudi disentuh oleh Kanya. Sudah cukup.

"Mulai detik ini kita selesai."

Putus Auriga tanpa berpikir lama. Dia pun berbalik berjalan pergi meninggalkan Kanya tanpa sama sekali berniat menoleh sekalipun.

Auriga Dirgantara dibuat hancur keadaan, sekali lagi.