🍂17🍂

604 152 81
                                    

Seminggu berlalu. Hari ini adalah hari turnamen basket antar SMA tingkat provinsi dimulai. Pada pertandingan pertama, tim SMA Gemilang berhasil mengalahkan lawan dengan mudah. Sorakan demi sorakan begitu ramai terdengar pada pertandingan kedua, terlebih mereka yang meneriakkan Auriga---sang kapten Gemilang.

Skyla tidak cemburu, meskipun tidak sedikit perempuan yang meneriaki Auriganya. Malah perempuan itu bangga, meskipun reputasi Auriga belum kembali membaik sepenuhnya, paling tidak sekarang pacarnya itu sudah diberi kepercayaan lagi untuk membela sekolah.

"Skyla!" Skyla menoleh, ternyata Reno dan Tita yang memanggil. Keduanya semakin dekat meskipun Tita mengaku Reno belum menyatakan perasaannya.

"Ini minum, nanti si Riga bisa ngamuk kalo pacar tersayangnya nggak gue kasih minum." Reno menyodorkan satu kaleng soda berwarna merah pada Skyla.

"Thanks Ren, hm... Kanya nggak ikut?"

"Masih ada rapat osis, tapi gak tau juga ke sini atau nggak."

Skyla mengangguk paham. Perhatiannya kembali pada lapangan, ternyata skornya berbeda tipis. Membuat Skyla dalam hati ketar-ketir.

"Gemilang harus menang, kalo mau dapet lawan mudah di perempat final." Reno menjelaskan, Tita dan Skyla hanya mampu saling menggenggam karena keduanya begitu deg-degan melihat pertandingan yang semakin sengit.

"Pas break, lo ke bawah deh Kyl. Semangatin Auriga. Lawannya lumayan ngebuat forsir tenaga, Auriga juga udah keliatan capek." Reno memberi saran untuk Skyla.

Benar saja, tidak lama pluit berbunyi, ternyata Auriga digantikan oleh pemain cadangan. Raut wajahnya begitu datar ketika menuju pinggir lapangan dan duduk bersama pemain lainnya.

Setelah quarter ke empat berakhir, Gemilang harus puas di posisi kedua klasemen grup A. Maka, besok akan bertemu dengan juara grup B, lawan yang cukup diperhitungkan. Namun itu bukan masalah meskipun untuk hasil hari ini ada sedikit rasa tidak puas dalam hati masing-masing pemain.

Reno, Skyla dan Tita pun menunggu Auriga yang sedang briefing dengan pelatih.

Tidak lama Auriga menghampiri ketiganya, Skyla langsung melambaikan tangan dan tersenyum pada pacar yang rambutnya begitu berantkan namun tetap tampan hehe. Auriga tanpa berpikir lagi langsung memeluk Skyla. Memeluk Skyla baginya mampu meredakan segala emosi dan juga lelahnya, terlebih Pertandingan hari ini cukup menguras tenaga. Belum lagi ditambah hasil yang tidak terlalu memuaskan. Untunglah lapangan sudah mulai sepi jadi tidak masalah kalau mereka berdua berpelukan sebentar. Haha.

"Good job, kapten kebanggan aku." Bisik Skyla ketika Auriga dalam pelukannya. Lelaki itu hanya tersenyum, meskipun menurut dirinya dan tim hasil hari ini kurang memuaskan, ternyata kekasih cantiknya tetap mengapresiasi kerja kerasnya.

Dan itu membuat hatinya menghangat.

"We aren't number one on the group. Sorry for disappointing you." Balas Auriga lirih, matanya terpejam.

"It's totally fine. Masih ada hari esok untuk berjuang lebih baik lagi. Okay?" Skyla menepuk dan mengusap punggung Auriga sementara senyum diwajah lelaki itu kian mengembang.

"Thank you my Sky...."

cup. Auriga mengecup pelipis Skyla sebelum merangkul bahu kekasihnya.

"Cewek gue lo beliin minum gak Ren?"

"Udah lu baru sadar ada kita?"

"Ck.. Gue capek jadi harus dicas ya nggak Sky?"

Skyla hanya tersenyum kecil hingga wajahnya memerah.

"Huek." Reno berlaga seperti ingin muntah mendengar apa yang dikatakan sahabatnya itu.

 Autumn Leaves Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang