19. 2012

390 53 7
                                    

🔞 NOT FOR CHILDREN UNDER AGE 🔞

CERITA DI PART INI MENGANDUNG PELECEHAN SEKSUAL DAN JUGA KEKERASAN. BAGI KALIAN YANG MASIH DIBAWAH UMUR SILAHKAN SKIP BAGIAN PART INI, AUTHOR SANGAT TIDAK MENYARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR MEMBACA CERITA INI, NAMUN AUTHOR TIDAK AKAN BERTANGGUNG JAWAB APABILA KALIAN SENDIRI YANG MENGABAIKAN PERINGATAN DARI AUTHOR.

_________________________________

Mama Maura masuk kedalam kamarnya dan menyuruh Maura tidur. Sebelum mamanya membuka pintu kamar, Maura langsung menghapus air matanya supaya mamanya berfikir kalau dia baik-baik saja. Maura membereskan kardus yang diberikan oleh mama Rafli dan meletakkannya di atas lemari lalu dia pergi ketempat tidurnya. Baru saja beberapa menit dia memejamkan mata, dia merasa seperti terangkat terbang dan saat dia melihat kebawah ternyata tubuhnya masih diam di tempat.

"Apa ini? Gua udah meninggal? Kok cepat banget?" kata Maura berkata sendiri dengan wajah yang panik.

Maura langsung berdiri dan menatap tubuhnya, dia terus berusaha untuk masuk kembali kedalam tubuhnya tetapi usahanya sia-sia.

Dasar manusia bodoh

Maura langsung membalikkan tubuhnya untuk mencari sumber suara dan ternyata itu adalah suara seorang laki-laki yang sedang berdiri dibelakangnya.

Kalian tau siapa laki-laki itu? Ya! betul sekali! laki-laki itu adalah Aldo, anak yang bunuh diri karena bullying. Aldo menampakkan diri dengan wajah yang babak belur, masih menggunakan seragam sekolah, dan wajahnya sangat pucat. Maura tersentak jatuh karena kaget melihat Aldo namun dia langsung berdiri dan memegang kerah baju Aldo karena ingat dengan orang-orang yang telah meninggal karena permainan ini.

"Balikin kak Ardi dan Rafli," kata Maura dengan nada yang gemetar karena amarah yang sudah tak tertahankan lagi.

"Bukan aku," kata Aldo singkat.

"Balikin kak Ardi dan Rafli! Balikin Bagas! Balikin kak Egy!" bentak Maura kemudian dia perlahan duduk sambil menangis.

Aldo melangkahkan kakinya menuju pintu keluar tanpa mengatakan apapun, Maura mengejarnya namun saat Maura menembus pintu dia tiba-tiba berada di depan sekolah. Maura sangat bingung dan terus mencari Aldo yang entah hilang kemana.

Maura terus berjalan masuk kedalam sekolah dan melihat sebuah kertas di mading bertulisan "PENDAFTARAN ANGGOTA OSIS SMA PRIWIRA JAYA PERIODE 2012/2013".

"Pantesan aja beda banget bentukkan sekolahnya" batin Maura.

Maura melangkahkan kakinya dan tiba-tiba berpindah berada di dalam kamar mandi. Maura melihat sekeliling dengan wajah kebingungan namun dia langsung berhenti melihat sekeliling dan terfokus dengan suara yang berada di dalam kamar mandi.

"Tolong! Saya nggak mau kak, hiks hiks.."

"Saya adalah senior kamu, ini termasuk tes kamu untuk masuk OSIS jadi kamu harus nurut sama senior!"

"Ah jangan kak hiks hiks.."

Maura menghampiri sumber suara dan ternyata itu adalah seorang siswi yang sedang dilecehkan oleh kakak kelasnya. Maura berusaha untuk menghentikannya namun usahanya sia-sia karena dia tidak bisa menyentuh mereka.

"Tolong berhenti!" kata Maura memejamkan matanya sambil menangis.

Maura tidak mendengar suara jeritan dan tangisan perempuan itu lagi, dia mulai membuka mata dan melihat perempuan tadi berada di dalam kelas dan penampilannya sudah sangat berantakan. tubuh perempuan tersebut sudah sangat kotor dan kancing kemeja sekolahnya juga sudah terbuka membuat dalaman atasnya terekspos kemana-mana. dalam ruangan kelas itu tidak hanya ada dirinya tapi ada beberapa siswa dan siswi yang duduk tertawa memperhatikannya dan ada juga yang memegang kedua tangan serta kakinya.

Death School [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang