3. Datangnya Roh Aldo

3K 268 46
                                    

Keesokan harinya..

Maura sedang berada di kantin bersama dengan Dwi, Maura masih bingung dengan rencana mereka untuk memainkan permainan tersebut.

"DORR!!" teriak Rafli sambil menggebrak meja di kantin.

Spontan Maura dan Dwi langsung kaget, Rafli dan Joshua tertawa puas.

"Gak lucu!" ujar Maura dengan ketus.

"Nanti malam jadi ya," ujar Rafli mulai menghentikan ketawanya.

"Iya," jawab Maura dengan singkat.

"Oh ya nanti malam gua nyamper lo Ra, pokoknya kalau gua udah nyamper lo harus udah siap ya, gua gak mau nungguin cewek dandan." jawab Rafli.

"Iya bawel." jawab Maura.

"Nanti malam kumpul dimana?" tanya Joshua.

"Di.. Rumah Dwi aja, kan rumah Dwi deket sama Sekolah." jawab Bagas dengan santai.

"Yaudah gua tunggu ya di Rumah." jawab Dwi dengan nada biasa.

Kemudian mereka mengganti topik pembicaraan dan memesan makanaan dan juga minuman di kantin.

*****

Malam ini adalah malam dimana Maura dan juga teman-temannya akan bermain ouija di Sekolah, Maura menyiapkan tasnya seolah-olah bahwa dia akan pergi untuk belajar bersama, Maura mengkuncir rambutnya, memakai celana jeans panjang, baju kaos berwarna putih.

Ting tong..

Bel rumah berbunyi, sepertinya itu adalah Rafli.

"Ra, ada si Rafli tuh." ujar Mama yang berada di lantai dasar.

Maura langsung keluar dan melewatu kamar kakaknya, namun langkahnya terhenti ketika kakaknya memanggilnya.

"Mau kemana Ra?" tanya kak Ardi dengan nada dinginnya.

"Mau.. Belajar bareng di rumah Bagas." jawab Maura dengan sedikit gugup.

"Beneran belajar?" tanya kak Ardi dengan wajah serius.

"Beneran lah kak, yaudah aku pamit dulu ya." jawab Maura dan langsung pergi meninggalkan kak Ardi.

"Ma, aku berangkat dulu ya," ujar Maura kepada Mamanya sambil mencium tangan Mamanya.

"Hati-hati ya, oh ya Rafli, Tante nitip Maura ya." jawab Mama sambil melirik ke arah Rafli.

"Siap tenang aja Tante, anak Tante bakal aman, model-model kayak Maura gini gak akan ada yang mau nyulik." jawab Rafli sambil tertawa pelan.

"Terserah kamu aja dah, pokoknya hati-hati dan inget! Jangan pulang kemaleman." jawab Mama.

"Iya Tante, Pamit dulu ya." jawab Rafli sambil mencium tangan Mama.

Kemudian Maura langsung menggandeng tangan Rafli dan mengajaknya keluar dari rumahnya. Rafli langsung menyalakan motornya dan Maura langsung menaiki motor Rafli.

"Tolong pegangin papannya." ujar Rafli sambil memberikan papan permainannya kepada Maura.

Kemudian Maura mengambilnya, Rafli memakai Helmnya, kemudian menyalakan mesinnya, lalu mengendarai motornya dengan kecepatan normal.

Death School [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang